Self-Editing pada Artikel: Langkah, Tips, dan Keuntungannya
Kamu pasti akan membaca tulisanmu kembali sebelum dipublikasikan, bukan? Tanpa disadari, kamu sudah melakukan self-editing! Ini adalah keterampilan penting bagi setiap penulis yang ingin memastikan tulisannya rapi, jelas, dan bebas dari kesalahan.
Di dalam dunia kepenulisan, self-editing membantu penulis meningkatkan kualitas tulisan tanpa harus selalu bergantung pada editor profesional. Dengan memahami tekniknya, kamu bisa menghindari kesalahan umum dan membuat artikel yang lebih enak dibaca.
Di artikel ini, Saya akan membahas lebih dalam tentang self-editing pada artikel, mulai dari manfaatnya, skill yang dibutuhkan hingga langkah-langkah praktis yang bisa kamu terapkan. Kalau kamu ingin tulisanmu lebih easy-to-read dan profesional, yuk simak lebih lanjut!
Apa itu Self Editing pada Artikel?
Self-editing adalah proses penyuntingan mandiri yang dilakukan oleh penulis untuk meningkatkan kualitas tulisannya.
Proses ini mencakup berbagai strategi revisi tulisan, seperti memperbaiki struktur, meningkatkan keterbacaan, serta memastikan gaya bahasa dan tata bahasa sudah sesuai dengan standar yang baik.
Salah satu tujuan utama self-editing adalah menghindari kesalahan umum dalam menulis, seperti repetisi, ketidakkonsistenan, atau kalimat yang ambigu.
Selain itu, penting bagi penulis untuk memahami perbedaan antara editing dan proofreading, karena keduanya kelihatan sama-sama menyunting tulisan, namun memiliki fokus yang berbeda dalam proses penyuntingan artikel.
Mengapa self editing sangat penting dilakukan? Tidak hanya membuat tulisan lebih rapi dan profesional, tetapi juga memungkinkan penulis untuk tetap mempertahankan keaslian karyanya tanpa harus bergantung pada editor profesional.
Jadi, proses ini tidak hanya lebih hemat, tetapi juga meningkatkan keterampilan penulis dalam menulis secara mandiri.
Namun, sebelum mulai melakukan self-editing, ada beberapa kemampuan dan persiapan yang perlu disiapkan agar proses penyuntingan lebih efektif.
Dengan memahami hal-hal ini, penulis dapat menghindari kesalahan umum serta menyunting artikel dengan lebih percaya diri. Apa saja yang perlu dipersiapkan? Baca terus bagian selanjutnya!
Siapkan Ini Sebelum Melakukan Self Editing untuk Artikelmu!
Sekarang, kamu sudah memahami apa itu self editing pada artikel, waktunya praktik, nih! Namun, sebelum terjun untuk melakukan self editing pada artikelmu, ada beberapa keterampilan dan alat yang perlu disiapkan oleh kamu sebagai penulis, antara lain:
- Penulis sudah memahami dasar dari self editing pada sebuah artikel.
- Penulis memiliki kemampuan untuk mengenali kesalahan umum dalam menulis artikel.
- Penulis perlu peka terhadap struktur dan alur pada tulisan artikel.
- Penulis sudah familiar menggunakan alat bantu menulis artikel, seperti KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia), EYD V, Tesaurus Bahasa Indonesia, Hemingway Editor, atau bahkan Chat GPT, Gemini, Meta AI.
Dengan mempersiapkan keterampilan dan alat bantu ini, proses self-editing untuk artikelmu akan lebih mudah.
Namun, bagaimana cara menerapkan self-editing yang efektif dalam artikelmu? Jangan khawatir! Di bagian selanjutnya akan membahas langkah-langkah praktis yang bisa kamu terapkan untuk menyunting tulisan agar lebih rapi, jelas, dan mudah dipahami.
Yuk, lanjut ke bagian berikutnya!
Bagaimana Cara Melakukan Self Editing pada Sebuah Artikel?
Bagian ini, Saya akan membahas dan memberikan kamu gambaran saat melakukan self editing untuk artikel.
Tidak hanya secara strategi dan kesalahan umum dalam menulis, tetapi dari gaya bahasa, penggunaan alat bantu, dan mengelola waktu proses menulis dengan proses self editing untuk artikelmu.
Artikel yang saya jadikan contoh merupakan salah satu tulisan yang membahas tentang “Ide Kegiatan untuk Mengisi Liburan.” Artikel ini berbentuk listicle dan telah masuk tahap draf. Saya melakukan self-editing dengan beberapa langkah berikut ini:
1. Masa Inkubasi
Setelah menyelesaikan apapun jenis artikelnya, Saya membiarkannya selama 1-2 hari. Langkah ini membantu Saya membaca ulang dengan lebih segar dan kritis.
2. Membaca Ulang dengan Perspektif Pembaca
Saya membaca kembali artikel dengan suara keras sambil memperhatikan struktur dan kelogisan ide. Misalnya, dalam paragraf berikut:
Paragraf Sebelum self editing:
“Memasak tanpa resep bisa kalian lakukan dengan kakak atau adik kalian , bahkan sepupu kalian pun bisa ikut pada kegiatan ini. Caranya mudah, kalian hanya perlu memakai bahan-bahan yang sudah tersedia di kulkas kalian. Kalian tidak boleh mencarinya di Internet. Kalian harus melakukan improvisasi dengan bahan-bahan yang sudah tersedia. Setelah jadi, makanannya kalian bisa minta anggota keluarga lain untuk mencicipinya dan menentukan masakan siapa yang paling enak! Kalian bisa melihat video dari youtuber ini.”
Hasil sesudah melakukan self editing:
“Memasak tanpa resep bisa menjadi aktivitas seru bersama kakak, adik, atau sepupu. Gunakan bahan yang tersedia di kulkas tanpa mencari referensi dari internet. Tantang diri untuk berimprovisasi dan ciptakan hidangan unik! Setelah selesai, ajak anggota keluarga lain mencicipi dan menilai masakan mana yang paling enak. Jika butuh inspirasi, kalian bisa menonton video dari (nama YouTuber yang relevan).”
Apakah kamu bisa mengetahui perbedaan dari dua paragraf di atas? Berikut perbaikan yang dilakukan dengan self editing:
- Menghilangkan kata yang berulang dan tidak perlu.
- Memastikan struktur kalimat lebih efektif.
- Memperbaiki ejaan dan tanda baca, seperti menghilangkan spasi sebelum koma.
3. Menggunakan Digital Tools untuk Self Editing
Saya menggunakan fitur spell-check dari Microsoft Word untuk memeriksa kesalahan ejaan serta tata bahasa.
4. Memastikan Konsistensi Gaya Penulisan
Artikel ditulis dengan gaya santai dan komunikatif agar sesuai dengan target pembaca. Hindari bahasa yang terlalu formal atau kaku agar tetap menarik.
Self-editing yang dilakukan dengan teknik di atas dapat membantu menghasilkan artikel yang lebih rapi, jelas, dan enak dibaca. Jangan ragu untuk terus berlatih agar semakin mahir dalam menyunting tulisan sendiri!
Setelah memahami langkah-langkah self-editing dan menerapkannya pada artikel, kamu akan semakin terbiasa dalam menyunting tulisanmu sendiri. Proses ini bukan hanya sekadar memperbaiki kesalahan teknis, tetapi juga membangun kebiasaan menulis yang lebih efektif dan efisien. Lalu, apa saja keuntungan yang bisa didapatkan dari melakukan self-editing pada artikel? Mari bahas lebih lanjut!
Apa Keuntungan dari Melakukan Self Editing pada Artikel?
Self-editing yang dilakukan pada artikel memberikan banyak manfaat, terutama bagi penulis yang melakukan self editing secara mandiri. Beberapa keuntungannya meliputi:
- Meningkatkan keterampilan menulis secara mandiri.
- Menghemat biaya editing profesional.
- Mempersingkat proses publikasi.
- Membantu meningkat kepercayaan diri.
Menguasai self-editing memungkinkan penulis untuk memastikan tulisannya sudah bebas eror dan memiliki kualitas yang baik sebelum dipublikasikan.
Namun, untuk menerapkan cara melakukan self-editing secara efektif dan tepat, kamu bisa membaca beberapa tips yang bisa diterapkan agar hasil editing lebih optimal.
Tips Self Editing pada Artikel
Agar lebih efektif dan optimal dalam self-editing pada artikel, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Gunakan checklist self-editing agar lebih sistematis
- Jangan hanya mengandalkan digital tools – tetap lakukan pengecekan manual
- Minta umpan balik dari rekan penulis untuk sudut pandang yang lebih objektif
- Baca ulang setelah beberapa hari untuk melihat kesalahan dengan lebih jelas
Ketika kamu menerapkan tips dan trik self-editing dengan tepat, maka artikel terlihat lebih profesional. Kamu pun dapat menghasilkan tulisan yang lebih berkualitas dan layak terbit.
Kesimpulan
Self-editing pada artikel adalah keterampilan penting bagi setiap penulis. Pemahaman terhadap proses penyuntingan artikel dan menerapkan langkah-langkah self-editing akan membuat kamu menghasilkan tulisan lebih berkualitas.
Sudah siap melakukan self editing pada artikelmu sendiri? Coba praktekkan tips dan trik self-editing pada artikel agar tulisanmu lebih profesional, lalu lihat perbedaannya!
Referensi: