Mulai Karier Content Writer: Pengalaman Ikut Program QCW Impactfulwriting
Profesi content writer semakin dibutuhkan dalam berbagai bidang, tidak hanya di industri kreatif lho. Selama Saya mengembangkan Instagram @loker.penulis, banyak sekali lowongan kerja di perusahaan maupun non perusahaan untuk posisi content writer.
Inilah yang membuat Saya ingin belajar memahami lebih jauh terkait profesi content writer di perusahaan. Jadi, Saya memutuskan untuk belajar langsung dari ahlinya dengan mengikuti Program QuickStart Content Writer (QCW) dari Impacfulwriting.com.
Apa saja yang diperoleh melalui program ini? Nah, melalui artikel ini, Saya akan membagikan pengalaman berharga belajar di Program QCW dari Impactfulwriting.com!
Sekilas tentang Program QCW Impactfulwriting
QuickStart Content Writer (QCW) adalah program pembelajaran oleh Impactfulwriting.com untuk para content writer yang ingin mulai membangun karier di perusahaan.
Saya mendapat kesempatan mengikuti QIW Batch 11 pada hari Sabtu, 13 Februari 2025. Kegiatan live mentoring via Zoom bersama Kak Dwi Andika Pratama (Kadika) dilakukan siang hari mulai pukul 13.30 – 15.00 WIB, jadi tidak terlalu mengganggu aktivitas harian ya.
Selain live mentoring, pembelajaran juga dilakukan melalui dengan memahami e-book dan modul pendukung yang diberikan. E-booknya yang didapat berupa E-book Jejak Digital, E-book Content Curation Playbook, dan Modul Panduan Penulis.
Apa yang Dipelajari dalam Program QuictStart Content Writing?
QCW memberikan banyak pelajaran dan pengalaman berharga, baik untuk memulai karier sebagai content writer hingga motivasi untuk konsisten menulis. Ini beberapa poin penting yang Saya catat selama mengikuti QCW batch 11!
1. Cara Menjadi Content Writer Bermental Positif
Di dalam sesi live mentoring, Kakdika itu bukan hanya menyampaikan materi, tetapi seringkali menyisipkan kutipan-kutipan yang secara tidak langsung memberikan motivasi. Nah, ini yang paling Saya sukai ketika mengikuti QCW!
Kalau kata Kadika, content writer harus memiliki mental positif. Content writer yang bermental positif itu mampu menerima keadaan dan merespon dengan bijak.
Content writer harus mampu menerima kritik, komentar negatif, tidak dianggap, tidak disukai, tidak ada yang merespon, atau bahkan tidak ada yang membaca artikelnya.
Poinnya, kita bisa melatih mental positif dengan mengatasi “kecemasan”. Contoh sederhana, jangan takut artikel yang dibuat nanti mendapat komentar negatif. Lebih baik, tulis saja dulu artikelnya! Kalau terlalu cemas, bukankah produktivitas kita sebagai penulis semakin terhambat?
2. Jenjang Karier Content Writer di Perusahaan
Bekerja sebagai content writer di perusahaan itu banyak tantangannya. Kakdika juga bercerita bahwa ia sering mendapat tantangan ketika awal bekerja dulu. Tantangan itulah yang membuat Kakdika memiliki keterampilan lebih banyak dan jadi bekal untuk melanjutkan karier yang lebih baik di masa kini.
Jadi, kalau mau berkarir sebagai content writer di mana pun, ya harus terus semangat dan jangan menyerah menghadapi tantangan!
Oh ya, jenjang karier content writer di perusahaan setidaknya ada lima tahapan, yaitu:
- Junior Content Writer
- Content Writer Specialist
- Senior Content Writer
- Content Manager
- Editor in Chief
3. Cara Membangun Portofolio
Jika ingin kerja jadi content writer di perusahaan, maka pastikan kita harus meyakinkan recruiter kalau kita pantas menempati posisi itu. Nah, cara paling ampuh meyakinkan recruiter tentu saja dengan memberikan CV/ Portofolio.
Poin penting yang diajarkan Kakdika dalam QIW untuk membangun portofolio yang meyakinkan ya dengan menunjukkan “Hasil”. Kalau seorang content writer, tentu saja hasil yang ditunjukkan berupa karya tulisnya, seperti artikel.
Info menarik nih dari pengalaman Kakdika: Banyak recruiter perusahaan yang lebih suka pelamar yang memiliki portofolio berupa “Blog”. Pastinya, blog yang dibuat tetap harus berkualitas dan update ya.
Jangan lupa, buat portofolio yang bisa menunjukkan bahwa kita adalah content writer yang memiliki prestasi, mampu berkreasi, dan tersertifikasi. Jadi nilai tambah banget lho!
4. Cara Membuat Konten Artikel
Content writer pastinya harus memiliki kemampuan untuk menulis konten artikel, bukan? Nah, artikel yang baik itu harus bisa memberikan dampak bagi para pembaca. Dampak yang dimaksud bisa jadi berupa manfaat hingga solusi atas permasalahan yang sedang dicari oleh pembaca.
Jadi, bagaimana cara menulis konten artikel yang sederhana, useful, engage, dan disukai pembaca? Kakdika mengajarkan tentang salah satu teknik menulis artikel, yaitu “Content Curation”.
Poin pentingnya, pilih dulu topik yang ingin dibahas dalam artikel dan pilih segmentasi pembaca yang menjadi target. Pastikan isi artikel sesuai dengan segmentasi pembaca.
Contoh sederhana, membuat konten artikel yang membahas mengenai “Cara memperoleh uang tambahan untuk mahasiswa”.
Nah, kita harus bisa menentukan isi “Apa saja cara yang bisa dilakukan mahasiswa untuk memperoleh tambahan penghasilan?”. Masukkan sisi empati dan menempatkan diri sebagai mahasiswa untuk membuat konten artikel yang menarik, bermanfaat, serta dapat dipraktikkan.
Selanjutnya, pastikan untuk membuat judul artikel yang menarik, meta deskripsi, hingga outline. Langkah terakhir tentu saja menulis artikel secara utuh dan melakukan proses editing sebelum diterbitkan.
Kesan dan Harapan
Banyak benefit yang Saya peroleh setelah mengikuti QCW Impactfulwriting. Ya, pastinya Saya merasa lebih semangat mempelajari content writing setelah mendapat motivasi dari Kakdika
Kalau kata Kakdika harus bisa yakin “Saya adalah Content Writer”, bukan “Saya akan menjadi Content Writer”.
Ya, membangun identitas secara langsung dan jelas seperti ini bisa menjadi salah satu cara menanamkan niat untuk terus belajar menulis ☺. Semoga bisa konisten dan menyebarkan banyak ilmu juga melalui website penapenulis.com maupun instagram @loker.penulis ☺
Semoga nanti Saya juga dapat kesempatan untuk ikut Program Certified Impactful Writer ☺.