Ruang Literasi

Biar Nggak Salah Paham! Kenali Dulu 10+ Istilah di dalam Dunia Kepenulisan Ini

Saat mulai menulis, pasti kamu sering nemuin istilah yang terdengar asing, kan? Nah, biar nggak bingung dan salah kaprah, kamu perlu tahu dulu istilah di dalam dunia kepenulisan yang sering dipakai. 

Ketika paham istilah di dalam dunia kepenulisan, kamu bisa menulis dengan lebih percaya diri dan terstruktur. Nggak cuma itu, tulisanmu juga bakal lebih enak dibaca dan mudah dipahami oleh orang lain. Jadi, jangan sampai ketinggalan buat belajar istilah-istilah penting ini, ya!

Istilah di Dalam Dunia Kepenulisan yang Bikin Tulisanmu Makin Keren

Pernah merasa tulisanmu kurang menarik atau susah dipahami? Mungkin kamu belum mengenal istilah di dalam dunia kepenulisan yang bisa bikin tulisan lebih rapi dan enak dibaca. Yuk, pelajari istilah-istilah penting ini supaya karyamu makin keren dan profesional!

1. EYD V dan PUEBI

EYD V (Ejaan yang Disempurnakan edisi kelima) adalah pedoman resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menggantikan PUEBI. EYD V hadir dengan pembaruan yang mencakup aturan ejaan, tanda baca, dan tata bahasa. 

Di dalam EYD V, berbagai aturan penulisan dijelaskan secara mendetail, mulai dari penggunaan huruf kapital hingga tanda baca. Bagi penulis pemula, pemahaman terhadap EYD V akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tulisan agar memenuhi standar yang ditetapkan. 

2. Pungtuasi (Tanda Baca)

Pungtuasi, yang sering dikenal sebagai tanda baca memainkan peran penting dalam penyampaian pesan yang jelas. Tanda baca yang umum digunakan antara lain titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan tanda petik. 

Sebagai contoh, tanda koma berfungsi untuk memisahkan unsur-unsur dalam sebuah daftar atau untuk memperjelas arti dalam kalimat yang panjang. Tanda titik menandakan akhir dari sebuah pernyataan. 

3. Konjungsi (Tanda Baca)

Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat dalam sebuah tulisan. Contoh konjungsi yang umum digunakan adalah “dan”, “atau”, “karena”, dan “namun”. 

Banyak orang yang bingung, apakah konjungsi boleh diletakkan di awal kalimat. Sebenarnya diperbolehkan, asalkan tetap memperhatikan kesinambungan paragraf. Menurut EYD V, ada aturan yang mengatur penggunaan konjungsi agar kalimat tidak terasa janggal.

4. Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang digunakan dalam sebuah tulisan. Melalui pemilihan diksi yang tepat, sebuah tulisan akan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Contoh tulisan formal, diksi yang digunakan cenderung lebih baku dibandingkan dengan tulisan yang bersifat santai.

Lebih dari itu, diksi juga memiliki pengaruh besar terhadap emosi dan kesan yang ditimbulkan pada pembaca. Kata-kata yang kuat dan tepat dapat menghidupkan tulisan serta meninggalkan kesan mendalam. Oleh karena itu, sangat penting bagi penulis untuk terus memperkaya kosakata mereka, sehingga dapat memilih diksi yang paling sesuai untuk setiap konteks.

5. Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah tulisan bagi pembaca. Beberapa contoh majas yang sering ditemui adalah metafora, hiperbola, dan personifikasi. Penggunaan majas dapat membuat tulisan menjadi lebih menarik dan tidak monoton.

Contohnya, dalam majas metafora, seseorang dapat mengekspresikan perasaan dingin dan tak berperasaan dengan menyebutnya “hati yang membeku”. Pemilihan dan penggunaan majas yang tepat, tulisan akan menjadi lebih berwarna dan memiliki daya tarik yang khas bagi pembaca.

6. Writer’s Block

Writer’s block adalah kondisi di mana seorang penulis merasa kehilangan inspirasi dan mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan. Beragam faktor dapat menjadi penyebabnya, mulai dari kelelahan, kurangnya ide, hingga tekanan dari tenggat waktu.

Cara untuk mengatasi writer’s block, seperti  seperti mengambil waktu untuk beristirahat sejenak, membaca buku, atau mencoba menulis secara bebas tanpa memikirkan struktur yang baku. Melalui cara ini, pikiran akan lebih rileks dan ide-ide baru pun dapat muncul kembali.

7. Outline

Outline adalah kerangka tulisan yang memberikan gambaran umum mengenai isi cerita yang akan disusun. Menggunakan outline, penulis dapat menyusun ide-ide secara sistematis, sehingga tulisan menjadi lebih terstruktur dan tidak menyimpang dari topik utama.

Proses pembuatan outline, terdapat beberapa poin utama yang akan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Kehadiran outline membuat proses penulisan menjadi lebih mudah dan efisien, karena penulis sudah memiliki panduan yang jelas untuk mengikuti.

8. Koherensi (Keterpaduan Paragraf)

Koherensi adalah keterkaitan antara kalimat dalam sebuah paragraf, sehingga tulisan tersebut tampak padu dan tidak terputus. Adanya koherensi, pembaca akan lebih mudah memahami isi tulisan tanpa merasa bingung atau kehilangan arah.

Untuk menciptakan koherensi yang baik dalam tulisan, penulis dapat memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat. Selain itu, penyusunan ide juga harus mengikuti alur yang logis, sehingga pembaca dapat mengikuti cerita atau argumen dengan lebih lancar.

9. Proofreading

Proofreading adalah proses yang bertujuan untuk membaca ulang sebuah tulisan guna menemukan dan memperbaiki berbagai kesalahan, baik dalam ejaan, tata bahasa, maupun struktur kalimat. Hal ini memastikan tulisan menjadi lebih rapi dan bebas dari kesalahan.

Banyak penulis melakukan proofreading setelah menyelesaikan draf pertama karya mereka. Melalui proses ini, kesalahan kecil yang mungkin terlewat akan dapat diperbaiki sebelum tulisan dipublikasikan atau diserahkan kepada editor.

Oh ya, kamu juga harus tahu kalau ada perbedaan antara proofreading dan editing! Jangan sampai keliru!

10. Self-Editing

Apa itu self editing? Self-editing adalah proses mengedit karya tulis yang dilakukan sendiri sebelum diserahkan kepada editor. Tahap ini, penulis tidak hanya fokus pada perbaikan kesalahan ejaan dan tata bahasa, tetapi juga mengevaluasi seberapa jelas dan efektif tulisan yang telah dibuat.

Melakukan self-editing, penulis dapat menghasilkan karya yang memiliki kualitas lebih baik. Kebiasaan ini membuat tulisan lebih siap untuk memasuki tahap penyuntingan lanjutan oleh editor profesional.

11. Plagiarisme

Plagiarisme adalah tindakan menyalin atau menjiplak karya orang lain tanpa izin kepada pemilik aslinya. Praktik ini merupakan pelanggaran hak cipta yang dapat berakibat serius, termasuk sanksi hukum dan kerusakan reputasi.

Untuk mencegah plagiarisme, penulis sebaiknya selalu menyertakan sumber saat mengutip karya orang lain. Selain itu, mereka juga dapat mendeskripsikan kembali informasi dengan kata-kata mereka sendiri agar tetap orisinal dan terhindar dari kesan menyalin secara langsung.

12. Genre

Genre adalah kategori atau pengelompokan karya tulis yang didasarkan pada isi maupun gaya penulisan. Setiap genre memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain, seperti romansa yang fokus pada kisah cinta, atau thriller yang menjanjikan ketegangan. 

Menentukan genre sejak sangat penting, karena membantu dalam membangun alur dan suasana cerita yang tepat. Selain itu, pemilihan genre juga mempengaruhi strategi promosi dan penentuan target pembaca untuk sebuah karya.

Menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi juga memahami aturan dan tekniknya. Melalui istilah di dalam dunia kepenulisan, kamu bisa meningkatkan kualitas tulisan dan membuatnya lebih enak dibaca. 

Sekarang, saatnya kamu mulai menerapkan istilah-istilah ini dalam tulisanmu sendiri. Semakin sering berlatih, semakin mahir pula kamu dalam menyusun kata yang efektif dan menarik. Yuk, terus eksplorasi dunia kepenulisan dan ciptakan karya yang semakin keren!

Referensi:

halobookstore.com

kepenulisan.com

Maulidya Anindita Haryono

Maulidya Anindita Haryono, mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN "Veteran" Jawa Timur. Memiliki minat besar dalam dunia kepenulisan, sebagai content writer, copywriter, dan content planner, dengan fokus pada pembuatan konten yang informatif, menarik, dan strategis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *