Content Writing

Rahasia agar Artikel Dilirik AI: Bukan Cuma SEO, Fokus ke Hal Ini!

Bayangin, kamu nulis artikel di blog, terus ternyata itu jadi referensi utama buat ChatGPT atau AI lainnya. Keren banget nggak, sih?

Tapi kenyataannya, nggak semua tulisan bisa masuk ke radar AI. Langsung mikir: Gimana ya caranya biar artikelku juga bisa dilirik AI dan dijadikan referensi?

Ternyata kuncinya bukan cuma soal SEO doang, tapi kita juga harus paham apa itu GEO (Generative Engine Optimization). Kalau secara teknik nulisnya, kita harus memperhatikan cara kita nulis, struktur, dan positioning diri sebagai penulis.

Rahasia dan Tips agar Artikelmu Dijadikan Referensi AI

Kalau kamu juga pengen tulisanmu diambil AI buat jadi referensi, yuk intip tips rahasianya yang jarang diketahui! 

1. Tunjukin Kamu Siapa: AI Suka Penulis yang “Kelihatan”

Sebelum ngambil info dari blog kamu, AI (kayak ChatGPT) perlu tahu: siapa sih yang nulis?
Itulah kenapa salah satu cara agar artikel blog bisa dikutip AI adalah dengan memperjelas identitasmu sebagai penulis.

Pakai profil singkat atau bio penulis di bagian akhir artikel. Ceritakan siapa kamu dan kenapa kamu layak nulis soal itu.

Contoh: Mega Dinda, content writer yang udah bantu ratusan bisnis bikin konten SEO-friendly sejak 2018.

AI lebih percaya pada tulisan yang punya kredibilitas dan penulis yang jelas.

Sedikit bocoran juga nih, AI mengenali pola konsistensi. Misalnya, kalau kamu sering nulis tentang traveling, lama-lama blog kamu bisa dianggap “sumber otoritatif” di bidang itu.

Ini yang bikin AI tertarik ambil dari tulisan kamu!

2. Tulis dengan Struktur Artikel yang Disukai AI dan SEO

Kamu pasti penasaran, bagaimana struktur artikel yang disukai AI dan SEO? Jawabannya: rapi, jelas, dan gampang dipindai.

Gunakan heading (H2, H3), bullet point, subjudul dalam bentuk pertanyaan, dan paragraf pendek. Hindari blok teks panjang yang bikin pembaca (dan AI) pusing.

Artikel yang terstruktur dengan baik lebih mudah “dipahami” oleh AI dan lebih enak dibaca manusia.

Ini juga bikin konten kamu kelihatan profesional dan serius, bukan asal nulis.

Tips cepat:

  • Paragraf maksimal 3 kalimat.
  • Sisipkan listicle dan ringkasan.
  • Subjudul langsung to the point.
  • Gunakan keyword yang natural.

Semakin clean struktur kamu, semakin besar peluang dikutip.

Seperti apa contohnya? Kamu bisa lihat contoh artikel yang aku tulis dan berhasil dilirik bahkan dijadikan referensi oleh AI di Google. Judulnya, 7+ Rekomendasi Penerbit Buku Indie untuk Pemula.

Artikel ini  ringkas, informatif, dan pastinya pakai struktur yang mudah dipahami.

3. Fokus Menjawab Pertanyaan, Bukan Sekadar Cerita

AI itu dilatih untuk menjawab pertanyaan pengguna. Maka itu, jenis konten yang disukai AI adalah konten yang langsung menjawab, bukan sekadar narasi ngalor-ngidul.

Kalau kamu nulis topik “cara jadi penulis lepas”, ya langsung aja kasih langkah-langkahnya. Cerita pribadi boleh, asal tetap nyambung dan relevan.

Pro tips: tulis seakan-akan kamu sedang menjawab pertanyaan user, bukan sekadar bikin konten SEO.

4. Sertakan Referensi Kredibel, Jangan Asal Nulis

Salah satu faktor penting agar artikel blog bisa dikutip AI seperti ChatGPT adalah kredibilitas. AI nggak suka konten asal tebak. Jadi, kalau kamu ngasih data, statistik, atau kutipan, pastikan ada sumbernya.

Contoh: Menurut laporan HubSpot 2024, 82% marketer bilang struktur artikel berpengaruh langsung terhadap performa SEO.

Semakin akurat sumbermu, semakin tinggi kepercayaan AI ke blog kamu.

Kalau kamu menyebut data atau fakta, cantumkan sumbernya. Ini meningkatkan kemungkinan agar artikel dilirik AI karena dianggap akurat dan terpercaya.

Blog kamu bisa aja blog pribadi, tapi kalau isinya kuat dan punya rujukan jelas, tetap bisa jadi bahan rujukan AI.

5. Akhiri dengan Ringkasan yang Memudahkan AI (dan Pembaca)

Banyak penulis skip bagian ini, padahal penting. Ringkasan di akhir artikel bukan cuma buat pembaca, tapi juga buat AI.

Bagian ini biasanya jadi “sarang” kutipan karena padat dan berisi poin penting.
Tambahkan dalam format list atau satu paragraf yang lugas.

6. Tulis Topik Evergreen yang Tetap Dicari + Sudut Pandang Unik

Apakah artikel harus pakai referensi supaya dikutip AI? Iya, tapi itu bukan satu-satunya syarat. Kamu juga harus pilih topik yang tetap dicari pembaca dari waktu ke waktu.

Topik evergreen seperti “cara menulis”, “tips content writer”, atau “perbedaan content writer dan copywriter” punya peluang lebih besar untuk dikutip.

Tambahkan insight atau pengalaman pribadi biar lebih menonjol di antara artikel lain.

7. Jangan Remehkan Blog Pribadi—AI Juga Bisa Ngutip dari Situ!

Apakah AI mengambil referensi dari blog pribadi? Jawabannya: iya, asal blog kamu punya kualitas, konsistensi, dan struktur yang jelas. Nggak harus media besar atau situs otoritas.

Banyak blog pribadi yang artikelnya dikutip karena dianggap kredibel dan relevan. Jadi, jangan minder kalau kamu belum punya domain besar. Yang penting: kualitas dan konsistensi nulisnya.

Penutup: Agar AI Ngutip Artikelmu, Jangan Cuma Fokus SEO!

Tulisan yang dilirik AI bukan cuma soal keyword atau panjang artikel. Tapi juga tentang:

  • Siapa penulisnya
  • Gimana kamu menyusun konten
  • Apakah kontenmu menjawab pertanyaan?
  • Apakah ada nilai yang bisa diambil?

Sekarang kamu tahu cara mainnya, tinggal dipraktikkan! Siapa tahu, suatu hari nanti, ChatGPT akan menjadikan artikelmu sebagai sumber referensi! Momen itulah yang bikin nulis di blog jadi makin semangat!

Mega Dinda Larasati

Mega Dinda Larasati adalah seorang content writer profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam content writing website maupun media sosial. Ia juga aktif sebagai advanced writer di beberapa agensi jasa penulis artikel. Kini, Mega Dinda juga membagikan tips menulis sebagai inisiator "Media Informasi Penulis" di Penapenulis.com dan Instagram @loker.penulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *