Content Writing

7+ Cara Membuat Infografis yang Menarik agar Audiens Betah Melihat

Pernah nggak sih, kamu lihat infografis yang menarik sehingga buat mata betah dan baca secara lengkap, meskipun penuh dengan informasi? Tenang, kamu nggak perlu jadi yang handal dahulu untuk membuat infografis seperti itu.

Sebagai seseorang yang sudah berpengalaman membuat infografis, Saya mau memberikan tips agar infografis yang kamu buat tetap informatif bikin orang betah lihat. 

Membuat infografis sebenarnya nggak sesulit yang dibayangkan. Kuncinya kamu harus tahu cara-cara yang tepat. Gimana, penasaran kan? Yuk, simak cara membuat infografis yang menarik dan bisa langsung kamu coba!

Apa yang Dimaksud dengan Infografis?

Apa itu infografis? Infografis merupakan istilah yang berasal dari kata “infographic,” yang merupakan gabungan dari “information” dan “graphics.” Infografis menyajikan informasi dalam bentuk teks yang dipadukan dengan elemen visual, seperti grafik, gambar, ilustrasi, atau tipografi.

Infografis memadukan teks, ilustrasi, dan elemen visual lainnya untuk menyampaikan informasi secara singkat dan jelas. Tujuannya membantu pemahaman dan meningkatkan engagement Melalui tampilan visual yang menarik, pesan lebih mudah diingat oleh pembaca. 

Rahasia Cara Membuat Infografis yang Menarik

Sebagai seseorang yang berpengalaman dalam menulis dan mendesain infografis, menurut Saya infografis tidak hanya informatif, tetapi juga harus menarik dan mudah dipahami. Penasaran cara membuat infografis yang menarik? Yuk, simak rahasianya agar audiens betah melihatnya!

1. Menentukan Topik yang Relevan

Untuk meningkatkan minat pembaca harus memilih dan menentukan topik yang sesuai dengan kebutuhan. Topik yang jelas dan terfokus akan membantu dalam menyampaikan pesan dengan cara yang lebih efektif. Sebaiknya hindari pilihan topik yang terlalu luas atau umum.

Memilih topik yang spesifik, kamu akan lebih mudah menyusun konten yang terarah dan berkualitas. Ini akan memungkinkan infografis kamu memberikan nilai informasi yang berguna. Selain itu, memilih topik yang memiliki daya tarik visual agar lebih menarik perhatian audiens.

2. Mengenali Target Audiens

Infografis yang efektif harus disesuaikan dengan karakteristik audiensnya. Jika targetnya adalah profesional, sebaiknya gunakan desain yang minimalis dan formal. Sebaliknya, untuk audiens anak muda, pemilihan warna cerah dan elemen yang lebih playful akan lebih menarik.

Penting untuk memahami usia, latar belakang, dan minat audiens agar gaya bahasa dan visual yang digunakan bisa tepat. Gunakan bahasa yang sederhana untuk audiens awam, sementara istilah teknis dapat diterapkan jika targetnya adalah akademisi. 

3. Mengumpulkan Data yang Valid

Infografis yang berkualitas harus didasarkan pada data yang akurat dan terpercaya. Penting untuk mencari sumber data dari jurnal ilmiah, laporan resmi, atau situs berita yang memiliki kredibilitas tinggi. Hindari mengambil informasi dari sumber yang tidak jelas asal-usulnya.

Menampilkan data tanpa melakukan verifikasi dapat merusak kredibilitas infografis yang kamu buat. Oleh karena itu, selalu sertakan sumber data agar transparansi tetap terjaga. Cara ini, audiens akan lebih mempercayai informasi dan dapat menggunakannya sebagai acuan.

4. Menggunakan Visualisasi Data

Terlalu banyak data dalam bentuk teks dapat membosankan dan sulit dipahami. Untuk itu, penting untuk memanfaatkan grafik, diagram, atau ikon dalam menyampaikan informasi secara lebih ringkas dan menarik. 

Misalnya, kamu dapat menggunakan grafik batang untuk membandingkan angka atau diagram lingkaran untuk menggambarkan persentase. Sebaiknya, hindari penggunaan tabel yang terlalu penuh, karena dapat membuat infografis terlihat padat dan sulit dibaca. 

5. Merancang Layout yang Jelas

Tata letak infografis perlu disusun dengan baik agar mudah dimengerti. Menggunakan grid layout dapat membantu menciptakan desain yang lebih rapi dan seimbang. Pastikan setiap elemen memiliki ruang yang cukup, sehingga tidak terlihat padat dan tidak membingungkan.

Terapkan hirarki visual dengan memanfaatkan ukuran font dan warna untuk menonjolkan poin-poin penting. Atur informasi dengan cara yang logis agar pembaca dapat mengikuti alur dengan mudah. 

6. Memanfaatkan Template

Buat kamu yang masih pemula, penggunaan template bisa menjadi solusi cepat yang tidak mengorbankan kualitas. Template yang telah tersedia biasanya dirancang dengan struktur yang rapi dan profesional, sehingga dapat mempercepat proses pembuatan infografis.

Memilih template sesuai dengan tema infografis untuk memastikan tampilan yang serasi dan menarik. Kamu bisa menyesuaikan warna, ikon, dan elemen visual lainnya agar tetap unik dan tidak terkesan asal-asalan. 

7. Menambahkan Elemen yang Estetika

Desain yang menarik dapat membuat infografis menjadi lebih menarik dan mudah diingat. Pilih warna, ikon, dan ilustrasi yang sesuai dengan tema agar tampilan infografis semakin hidup. Hindari penggunaan elemen yang terlalu ramai agar fokus utama tidak terganggu.

Cari kombinasi warna yang harmonis dan mudah dibaca. Selain itu, gunakanlah font yang jelas dan profesional agar teks tetap nyaman dibaca. Tambahkan elemen estetika yang tepat, infografis kamu  akan menjadi lebih menarik, komunikatif, dan tampil lebih profesional.

8. Menggunakan Ruang Kosong

Jangan ragu untuk meninggalkan ruang kosong dalam desain infografis. Ruang kosong sangat penting karena dapat menjaga keseimbangan serta memberikan “napas” pada desain. Hindari menumpuk terlalu banyak elemen dalam satu area agar tampilan tetap rapi.

Terlalu banyak teks atau gambar dapat membuat infografis sulit dibaca dan membuat audiens merasa bingung. Maka dari itu, manfaatkan ruang negatif untuk menciptakan fokus yang lebih jelas pada elemen-elemen yang ditonjolkan.

9. Memastikan Konsistensi Desain

Gunakan skema warna, jenis huruf, dan elemen visual yang konsisten di seluruh infografis. Keseragaman dalam desain akan memberikan kesan yang lebih profesional dan memudahkan identifikasi. 

Selain itu, pastikan ikon dan ilustrasi yang digunakan memiliki gaya yang serupa. Misalnya, jika kamu memilih ikon dengan gaya flat design, jangan campurkan dengan ikon 3D. Maka dari itu, menerapkan desain yang konsisten, infografis akan tampak lebih harmonis dan menarik.

10. Melakukan Review Akhir

Sebelum mempublikasikan infografis, penting untuk melakukan pengecekan ulang. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan, data yang salah, atau elemen yang tidak sejajar. Tinjauan akhir sangat krusial untuk memastikan kualitas infografis tetap terjaga.

Selain itu, mintalah pendapat dari orang lain untuk mendapatkan perspektif yang lebih objektif. Seringkali, kesalahan kecil bisa terlewatkan tanpa kita sadari. Adanya review akhir, infografis kamu akan lebih siap untuk dipublikasikan dan memberikan kesan yang profesional.

Cara membuat infografis yang menarik dan informatif ternyata lebih mudah dari yang kita bayangkan, bukan? Melalui langkah-langkah tersebut, kamu dapat menciptakan infografis yang tidak hanya enak dipandang, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan. 

Kuncinya terletak pada pemahaman audiens, pemilihan data yang valid, serta pemanfaatan elemen desain yang tepat. Jangan lupa, tata letak yang rapi dan konsistensi desain agar tampilan tetap profesional dan mudah dipahami. 

Sekarang, waktunya untuk kamu mencoba sendiri. Jangan ragu atau takut melakukan kesalahan, karena semakin sering kamu berlatih, semakin baik hasilnya. Yuk, mulai buat infografis pertamamu dan sampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik!

Referensi:

rumahmedia.com

tokopresentasi.com

Maulidya Anindita Haryono

Maulidya Anindita Haryono, mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN "Veteran" Jawa Timur. Memiliki minat besar dalam dunia kepenulisan, sebagai content writer, copywriter, dan content planner, dengan fokus pada pembuatan konten yang informatif, menarik, dan strategis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *