Profesi Penulis

Di Balik Layar Dunia Jurnalistik: Jadi Jurnalis Nggak Cuma Nulis!

Pernahkah membayangkan seperti apa rasanya menjadi jurnalis? Biasanya, yang terlintas di benak adalah aktivitas menulis berita dan meliput peristiwa penting. Namun, pada kenyataannya, seorang jurnalis tidak hanya dituntut untuk mahir merangkai kata.

Seorang jurnalis harus memahami kode etik, mencari fakta di tengah gempuran informasi, hingga menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Yuk, telusuri lebih dalam mengenai peran, tanggung jawab, dan tantangan yang dihadapi seorang jurnalis dalam menyajikan berita yang kredibel!

Apa Itu Jurnalistik?

Jurnalistik adalah proses yang meliputi pengumpulan bahan berita melalui peliputan, pelaporan berbagai peristiwa, penulisan berita, penyuntingan naskah, serta penyajian atau penyebarluasan informasi melalui media.

Di dalam praktiknya, jurnalistik memainkan peran dalam menyediakan informasi yang akurat, relevan, dan menarik bagi masyarakat. Informasi tidak hanya menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran tentang isu-isu terkini.

Melalui adanya jurnalisme yang berkualitas, masyarakat dapat memperoleh wawasan yang luas serta memahami berbagai peristiwa dari sudut pandang yang lebih objektif.

Selain itu, jurnalistik memiliki peran penting sebagai alat kontrol sosial. Media yang berkualitas mampu memberikan gambaran yang jujur mengenai keadaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

Melalui pemberitaan yang akurat dan berimbang, masyarakat dapat memahami peristiwa di sekitarnya, tanpa terpengaruh oleh informasi yang tidak berdasar.

Baca Juga: Apa Itu Jurnalisme Aman? Jurnalis Wajib Tahu!

Pentingnya Kode Etik dalam Jurnalistik

Kode etik jurnalistik adalah pedoman moral yang wajib diikuti oleh setiap jurnalis dalam menjalankan tugas.

Kode etik ini mencakup berbagai prinsip penting dalam pemberitaan. Jurnalis diharapkan dapat melaksanakan tugas  dengan bertanggung jawab dengan adanya kode etik ini.

Pelanggaran terhadap kode etik dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan publik terhadap media dan berisiko menimbulkan konsekuensi hukum. Maka, setiap jurnalis harus menjunjung tinggi kode etik demi menjaga integritas profesi dan memberikan informasi yang akurat. 

Agar berita yang disampaikan oleh jurnalis tetap kredibel dan akurat, berikut 11 pasal dalam kode etik jurnalistik yang dilansir dari tempo.co, yaitu:

Pasal 1

Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

Pasal 2

Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. 

Pasal 3

Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. 

Pasal 4

Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. 

Pasal 5

Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. 

Pasal 6

Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.

Pasal 7

Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaanya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.

Pasal 8

Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. 

Pasal 9

Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.

Pasal 10

Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, atau pemirsa.

Pasal 11

Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.

Kode etik jurnalistik menjadi dasar fundamental bagi jurnalis. Dengan mematuhi kode etik, jurnalis mampu mempertahankan integritas dan kepercayaan publik terhadap media. Oleh karena itu, kode etik sangat penting demi terwujudnya jurnalisme yang bertanggung jawab.

Peran dan Tanggung Jawab Seorang Jurnalis

Menjadi seorang jurnalis bukanlah tugas yang mudah, berikut peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan jurnalis:

1. Menyampaikan Informasi

    Seorang yang terjun dalam dunia jurnalis, memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi kepada publik. Tanggung jawab seorang jurnalis tidak terlepas dari pencarian, pengolahan, dan penyajian berita yang objektif, akurat, dan berbasis fakta.

    2. Mengawasi Pemerintahan dan Kebijakan Publik

      Jurnalis dianggap sebagai “pilar keempat demokrasi” karena berperan dalam mengawasi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

      Selain itu, juga berkontribusi dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses pengambilan suatu keputusan.

      3. Menjaga Independensi dan Objektivitas

        Jurnalis diwajibkan untuk bekerja secara independen tanpa ada pengaruh oleh kepentingan apapun, seperti kepentingan politik, bisnis, dan pribadi.

        Selain itu, berita yang disajikan harus dilakukan secara berimbang agar dapat memberikan pandagan yang lebih kepada publik.

        4. Melindungi Sumber Berita

          Saat meliput berita yang sensitif, jurnalis wajib menjaga kerahasiaan identitas narasumber agar memastikan keselamatan dan melindungi hak-hak individu yang  berani memberikan informasi.

          5. Mengedukasi Masyarakat

            Peran jurnalis yang terpenting adalah meningkatkan literasi media. Mereka berkontribusi pada pemahaman masyarakat terhadap isu-isu penting dengan cara yang lebih mendalam dan kritis, serta membantu membedakan antara fakta dan opini. 

            Dengan demikian, masyarakat dapat lebih bijak dalam menyerap dan memilih informasi yang mereka terima.

            Tantangan Profesi Jurnalis di Era Digital

            Berbagai tantangan yang dihadapi jurnalis di era digital saat ini. salah satunya adalah persaingan dengan media sosial dan platform digital yang memungkinkan siapa saja untuk menjadi penyebar informasi.

            Selain itu, perkembangan teknologi juga memaksa jurnalis untuk beradaptasi, seperti dalam penggunaan kecerdasan buatan untuk data jurnalisme, analisis tren media sosial, serta metode penyampaian berita yang lebih interaktif. 

            Tak ketinggalan, tekanan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pemilik media, hingga kepentingan bisnis yang menjadi tantangan tersendiri dalam usaha menjaga independensi dan objektivitas dalam pemberitaan.

            Risiko hoaks yang semakin meningkat di era saat ini juga menjadi ancaman serius yang harus dihadapi jurnalis setiap harinya.

            Selain itu, juga dituntut untuk dalam memahami perkembangan teknologi dan tren media yang ada. Dengan munculnya berbagai platform digital, harus mampu menyajikan berita dalam berbagai format, sehingga dapat lebih menarik perhatian audiens.

            Peran Jurnalistik dalam Menangkal Hoaks dan Disinformasi

            Jurnalistik memiliki peran krusial dalam melawan penyebaran hoaks dan disinformasi yang semakin marak di era digital. Dengan mengedepankan prinsip verifikasi dan konfirmasi, para jurnalis bertanggung jawab untuk menyajikan berita yang akurat dan berbasis data.

            Melalui jurnalisme investigatif, media dapat menggali fakta-fakta yang tersembunyi di balik informasi yang beredar. Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat mengenai cara membedakan antara berita asli dan berita palsu. 

            Dengan demikian, jurnalistik tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pelindung kebenaran di tengah derasnya arus informasi digital.

            Kesimpulannya, menjadi seorang jurnalis bukan hanya tentang menulis berita, tetapi juga tentang menjalankan peran vital dalam menjaga kebenaran informasi.

            Di tengah berbagai tantangan yang ada, jurnalis dituntut untuk senantiasa bersikap profesional, objektif, dan berintegritas. 

            Mari kita hargai kerja keras mereka yang sering kali tak terlihat di balik layar, demi menghadirkan berita yang akurat dan berkualitas!

            Referensi

            kelas.work

            prokomsetda.bulelengkap.go.id

            www.gramedia.com

            www.tempo.co 

            Maulidya Anindita Haryono

            Maulidya Anindita Haryono, mahasiswa Ilmu Komunikasi di UPN "Veteran" Jawa Timur. Memiliki minat besar dalam dunia kepenulisan, sebagai content writer, copywriter, dan content planner, dengan fokus pada pembuatan konten yang informatif, menarik, dan strategis.