Apa Bedanya CV, Resume, dan Portofolio? Jobseeker Wajib Tahu!
Ketika melamar pekerjaan, kamu biasanya diminta untuk melampirkan beberapa jenis dokumen sebagai syarat, bukan? Nah, dokumen yang wajib dilampirkan tentu saja CV. Namun, kamu juga harus tahu kalau ada jenis pekerjaan yang cukup dilamar hanya dengan satu lembar resume.
Selain itu, beberapa pekerjaan juga mewajibkan pelamarnya menyertakan portofolio. Lho, memangnya apa bedanya CV, resume, dan portofolio?
Sekilas ketiga dokumen ini memang sangat mirip bahkan ada juga yang menganggapnya sama. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah karena tiga dokumen tersebut memang memiliki banyak persamaan.
Namun, ketiganya sebenarnya memiliki beberapa perbedaan yang wajib diperhatikan pelamar kerja agar tidak salah melampirkan dokumen persyaratan. Apa perbedaannya? Penasaran, bukan? Yuk, cari tahu perbedaan CV, portofolio, dan resume melalui artikel ini!
Perbedaan CV, Resume, dan Portofolio
Setidaknya ada lebih dari 3 aspek yang membedakan CV, resume, dan portofolio. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang perbedaan dokumen persyaratan kerja tersebut, yaitu:
1. Pengertian dan Isi
Apa Itu CV? Curriculum Vitae (CV) adalah dokumen yang berisi daftar riwayat hidup seseorang. CV berisi mengenai data diri, riwayat studi, pengalaman organisasi/ kerja, dan keterampilan. Pada bagian pengalaman organisasi/ kerja lebih baik dicantumkan deskripsi singkat tugas/ tanggungjawab.
Kini, CV yang dikenal di dunia pekerjaan umumnya dibagi menjadi dua, yaitu CV kreatif dan CV ATS (Applicant Tracking System). Kamu harus menyesuaikan jenis CV yang dilampirkan dengan pekerjaan yang akan dilamar ya.
Dibandingkan resume dan portofolio, CV lebih bersifat umum.
Apa Itu Resume? Resume adalah dokumen yang berisi mengenai data diri, skill/ keterampilan, dan pengalaman kerja. Resume bersifat lebih khusus atau spesifik dibandingkan dengan CV. Kamu harus membuat resume yang berbeda setiap melamar pekerjaan yang berbeda.
Apa Itu Portofolio? Portofolio adalah dokumen berisi detail informasi project yang pernah dikerjakan sebelumnya. Pada umumnya, portofolio dicantumkan sebagai dokumen bukti pelengkap dari CV maupun resume.
Pelajari cara membuat portofolio yang baik agar terlihat profesional dan tetap menarik.
2. Tujuan
CV dibuat untuk menggambarkan data diri, riwayat pekerjaan/ organisasi, dan riwayat pendidikan secara umum. Kapan menggunakan CV? Kamu dapat mencantumkan CV untuk keperluan pekerjaan, pendidikan/ beasiswa, riset, dan lainnya.
Resume memiliki tujuan yang lebih spesifik daripada CV karena menonjolkan pengalaman dan keterampilan untuk lowongan pekerjaan tertentu.
Portofolio dibuat sebagai bukti nyata berupa hasil suatu karya untuk menunjukkan kemampuan dan keahlian. Kamu bisa membuat lebih dari satu portofolio jika memiliki keahlian yang beragam.
Selain melamar pekerjaan, portofolio dapat digunakan untuk membantu menawarkan jasa kepada target klien. Misalnya, kamu membuka jasa penulisan artikel, maka coba saja tunjukan portofolio kepada calon klien agar semakin yakin dengan jasa yang kamu tawarkan.
3. Panjang Berkas
CV memiliki panjang berkas satu atau dua halaman. Perhatikan perbedaan CV kreatif dan CV ATS agar kamu bisa menyesuaikan panjang dokumen CV.
Resume dapat dibuat hanya dalam satu halaman dan ditulis secara ringkas. Namun, pastikan untuk menulis resume dengan menonjolkan keahlian spesifik sesuai lowongan kerja yang dituju. Kamu juga boleh mencantumkan link portofolio di dalam resume.
Portofolio memiliki jumlah halaman yang tidak terbatas. Kamu bisa mencantumkan semua project yang sudah pernah dilakukan untuk menunjukkan keahlianmu. Namun, pastikan untuk melampirkan project sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan untuk melamar pekerjaan tersebut.
Setiap project yang dilampirkan dalam portofolio sebaiknya ditampilkan secara detail, misalnya data capaian sebelum project hingga hasilnya.
Apa bedanya CV, resume, dan portofolio? Ketiga dokumen tersebut memiliki perbedaan dari aspek isi, tujuan, hingga panjang berkas. Kamu harus bisa membedakan ketiga dokumen ini agar dapat menyesuaikan dokumen yang dikirim dengan lowongan kerja yang akan dilamar.
Pastikan juga untuk selalu memperbarui isi dokumen CV, resume, maupun portofolio. Gunakan bahasa yang jelas dan profesional untuk menulisnya. Jangan sampai ada kesalahan dalam penulisan ejaan hingga tata bahasa yang digunakan.