Peran Orang Tua dalam Literasi Anak Usia Dini, Wujudkan Generasi Emas yang Melek Intelektual
Seiring dengan kemajuan intelektual masa kini tentu pemahaman literasi harus berjalan beriringan, terlebih untuk pendidikan anak. Tidak hanya satu aspek itu saja, tolak ukur keberhasilan anak perlu dimulai sejak usia dini.
Lantas, apakah peran orang tua juga menjadi salah satu faktor pendukungnya? Yuk, simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini!
Makna Literasi Anak Usia Dini
Literasi dalam KBBI berarti kemampuan membaca dan menulis. Kini makna tersebut sudah berkembang, literasi merupakan kemampuan individu dalam mengelola informasi serta menggunakan informasi secara efektif.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa literasi anak usia dini merupakan kemampuan atau keterampilan anak dalam membaca, menulis, mengelola informasi, memecahkan masalah, serta memaksimalkan semua keahlian saat usia dini.
Usia dini adalah masa emas (0-5 tahun) untuk menanamkan karakter anak. Oleh karena itu, pendidikan literasi di sini dapat berpengaruh pada pola kecerdasan anak dalam jenjang pendidikan lebih lanjut.
Peran Orang Tua dalam Literasi Anak Usia Dini dan Contohnya
Orang tua menjadi perantara pertama untuk membentuk karakter, mengenalkan informasi, akses pendidikan, serta pembinaan kepribadian sosial anak. Alasannya, keluarga adalah unit terkecil yang terlibat langsung dengannya.
Ada banyak cara untuk memberikan stimulus literasi sejak usia dini, berikut contoh-contohnya:
1. Motivasi Belajar Sejak Dini
Orang tua adalah seorang motivator untuk anaknya sendiri, dalam lingkup paling kecil dunia anak peran ayah atau ibu harus sejalan saat memberikan pendidikan. Motivasi belajar yang paling mudah dengan menjadi sosok guru, luangkan waktu untuk duduk bersama anak mempelajari huruf dan angka sebagai upaya mengenalkan dasar literasi.
Contoh berikutnya adalah orang tua ikut membaca buku bersama anak dalam waktu yang bersamaan atau orang tua yang membacakan buku. Anak akan merasa memiliki panutan dalam membaca buku di lingkungan terdekatnya.
2. Fasilitator Akses Belajar di Rumah
Memberikan motivasi saja ternyata tidak cukup, orang tua juga memiliki tugas untuk memberikan akses belajar yang baik di rumah seperti lingkungan yang nyaman, fasilitas (buku, alat tulis) yang memadai, serta waktu luang untuk belajar.
Dunia anak memang lebih efektif jika dikemas dengan cara yang menyenangkan. Orang tua bisa memberikan mainan pada anak dengan tetap menjunjung tinggi keamanan, kenyamanan, serta nilai edukasi.
Contoh sederhana menanamkan literasi anak bisa berupa membelikan mainan yang include dengan gambar, huruf, dan abjad sehingga anak tidak lagi sekedar bermain melainkan juga terselip pendidikan dasar literasi dengan tetap mempertahankan esensi dari mainan itu sendiri.
3. Membentuk Pola Komunikasi yang Positif
Akses komunikasi yang positif orang tua akan memberikan dampak baik dalam perkembangan literasi awal anak usia dini. Periode golden age terdapat pertumbuhan dan perkembangan pesat pada kemampuan kognitif anak, misalnya rasa ingin tahu yang meningkat.
Menghadapi periode tersebut peran orang tua bisa dimulai dengan memberikan pemahaman yang jelas dan mudah dimengerti agar komunikasi sehat antara 2 pihak berjalan dengan efektif.
Pola komunikasi berikutnya dapat berupa memberi informasi seputar nama benda, aktivitas, waktu, dan hal lain di lingkungan sekitar seperti mengartikan rambu lalu lintas warna merah berarti berhenti, hijau jalan, dan kuning artinya berhati-hati.
Saat anak sudah masuk dalam satuan pendidikan pola komunikasi harus berkembang pula salah satunya melalui komunikasi positif bersama guru. Komunikasi yang sehat antara orang tua dan guru dapat menjadi kerja sama yang baik terhadap pendidikan anak.
4. Memberikan Hadiah Buku
Reward pada anak tetap diperlukan dalam membentuk pola literasi, saat usia dini memang anak cenderung senang dengan adanya reward atau hadiah. Nah, mulai sekarang bisa memberi hadiah anak berupa buku dengan tujuan menanamkan rasa cinta buku sehingga anak akan terbiasa untuk membacanya.
5. Membiasakan Menulis Setiap Hari
Literasi tidak hanya membaca saja namun juga menulis, orang tua dapat memberikan latihan menulis pada anak dengan cara yang paling sederhana. Misalnya mengajari menulis abjad dan angka berdasarkan pola yang sudah ditulis kemudian belajar melafalkan apa yang telah ditulis. Keterampilan menulis sejak dini akan mempermudah anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
Urgensi Literasi pada Anak Usia Dini
Berikut pentingnya literasi pada perkembangan pendidikan anak usia dini:
1. Perkembangan Kognitif dan Akademik Anak
Menurut Baiti, N. (2020) perkembangan literasi anak usia dini cukup pesat dengan rincian; usia 0-3 tahun anak mampu menulis huruf, mendengar cerita, pura-pura membaca, dan mengenali buku melalui sampul.
Usia 3-4 tahun anak dapat mengenali tulisan sederhana, mengenal bunyi bahasa yang berbeda, menghubungkan cerita di buku dengan kenyataan, tertarik membaca buku. Saat usia 5 tahun anak mampu memprediksikan alur cerita dalam buku serta mampu menulis nama dan kata dengan dikte.
Memaksimalkan potensi anak dengan pendidikan literasi sejak dini akan membentuk perkembangan kognitif dan akademik yang baik. Literasi yang tinggi berdampak pada kemampuan anak dalam menerima, mengolah, dan merespon informasi yang diterima. Oleh karena itu, literasi bisa disebut investasi emas untuk dasar pendidikan anak di masa mendatang.
2. Kesiapan Memasuki Sekolah
Anak yang telah terbiasa mengenal literasi sejak dini memiliki peluang lebih besar untuk membaca, menulis, mengolah informasi hingga keahlian dalam menyampaikannya. Saat menerima materi sekolah mereka pun mampu merespon dengan baik sebab sudah diberikan bekal lebih awal.
Literasi perlu ditanamkan sejak usia dini sebab golden age merupakan perkembangan pesat pada sejarah pertumbuhan anak. Pembiasaan literasi dapat dibentuk dari lingkup terkecil yakni keluarga.
Orang tua adalah pendamping terdekat yang memiliki peran penting di dalamnya, upaya yang bisa ditanamkan sejak dini berupa pembiasaan membaca dan menulis, memberikan fasilitas yang memadai, serta membentuk pola komunikasi yang positif.
Referensi:
Baiti, N. (2020). Peran orang tua dalam meningkatkan kemampuan literasi anak di masa covid-19. PrimErly: Jurnal Kajian Pendidikan Dasar dan Anak Usia Dini, 3(2), 113-127.
Lindriany, J., Hidayati, D., & Nasaruddin, D. M. (2023). Urgensi literasi digital bagi anak usia dini dan orang tua. Journal of Education and Teaching (JET), 4(1), 35-49.
Made, A. Pengaruh Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak. BMC Microbiology, 17, 1-14.
Pratomo, H. T. A., & Muryanti, M. (2020). Peran orang tua dalam perkembangan keterampilan awal literasi anak. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 192-200.
Penulis
Hildan Nurul Hidayah penulis yang ingin berbagi ekspresi hingga keluh kesah diri. Bagiku menulis adalah treatment terbaik di setiap keadaan, menjadi teman yang dapat dipercaya dan diandalkan. Instagram @hildanurul__