10+ Aturan Penulisan Huruf Kapital Beserta Contohnya
Siapa yang bingung dengan aturan penulisan huruf kapital? Meski sering dijumpai dalam kehidupan, nyatanya masih banyak yang bingung dengan aturan penulisan ini.
Namun, tenang saja, karena di artikel ini aku sudah rangkumkan aturan beserta contoh dalam penulisan huruf kapital.
Apa Saja Aturan dalam Penggunaan Huruf Kapital?
Meski dianggap sepele, penulisan huruf kapital ini diatur dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Tiap huruf kapital menandakan makna tertentu. Karenanya, kesalahan penulisan dapat membuat tulisanmu tidak rapi bahkan salah makna.
Biar tidak salah, yuk kita bahas aturan penulisan huruf kapital!
1. Awal Kalimat
Ini berlaku saat membuka kalimat.
Contoh:
- Aku akan pergi.
- Saatnya kita berangkat.
2. Awal Kutipan Langsung
Penulisan kutipan langsung juga dimulai huruf besar.
Contoh: Guru bertanya, “Sudah paham?”
3. Nama Orang, Julukan, Sapaan, dan Gelar
Pakai kapital saat menulis nama atau sejenisnya.
Contoh:
- Zaskia Tsamara.
- Si Kembang Desa.
- Apakah ada Pak Bambang?
- Ia bergelar Magister Hukum.
4. Nama Jabatan Pengganti Nama Orang
Penamaan jabatan juga tak luput dari huruf kapital.
Contoh:
- Ibu Perdana Menteri.\
- Kepala Tata Usaha.
5. Nama Agama, Kitab, dan Tuhan
Sebagai penghormatan, ini juga harus ditulis dengan kapital.
Contoh:
- Ia beragama Kristen.
- Umat Islam membaca Al-Quran setiap hari.
- Semua ini atas karunia-Nya.
6. Nama Negara, Bangsa, Suku, dan Bahasa
Guna menghindari kerancuan, nama-nama ini juga perlu kamu beri huruf kapital.
Contoh:
- Mereka berlibur di Indonesia.
- Kesatuan adalah kekuatan utama Bangsa Arab.
- Suku Bajo tinggal di pesisir.
- Kami menggunakan bahasa Kaili.
7. Nama Hari, Bulan, dan Tahun
Satu ini pasti sering kamu jumpai.
Contoh:
- Upacara diadakan pada hari Senin.
- 17 Agustus.
- Tahun baru Hijriah.
8. Nama Peristiwa Sejarah
Huruf kapital juga berlaku pada penulisan peristiwa sejarah.
Contoh: Penemuan mesin uap menjadi awal mula Revolusi Industri.
9. Nama Geografi
Penulisan nama geografi juga masuk yah!
Contoh: Kami berlayar menuju Teluk Tomini.
10. Nama Lembaga, Badan, dan Dokumen
Saat menulis nama lembaga, badan, dan dokumen, maka wajib menggunakan kapital.
Contoh:
- Dewan Perwakilan Daerah.
- Badan Amil Zakat Nasional.
- Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025.
11. Judul
Aturan lainnya terdapat pada penulisan judul, termasuk judul artikel ini.
Contoh: Aku membaca novel berjudul Selamat Tinggal.
Kapan Huruf Kapital Tidak Dapat Digunakan?
Tadi kita sudah bahas tentang penggunaan huruf kapital. Sekarang, mari kita cari tahu kapan aturan huruf kapital tidak berlaku?
1. Nama Orang yang Jadi Satuan
Nama yang menjadi satuan, seperti nama ilmuwan, tidak perlu huruf kapital.
Contoh:
- 20 newton.
- 2 tesla.
2. Kata Bermakna ‘Anak dari’
Jika menunjukkan asal atau turunan dari, maka tidak pakai kapital.
Contoh:
- Alifia binti Rahman.
- Leonardo da Vinci.
3. Nama Bangsa, Suku, dan Bahasa dalam Bentuk Turunan
Kalau jadi turunan, maka aturan huruf kapital tidak berlaku.
Contoh:
- Keindonesiaan.
- Keinggris-inggrisan.
4. Peristiwa Sejarah Bukan Sebagai Nama
Kalau bukan nama peristiwa, berarti harus huruf kecil.
Contoh:
- Banyak perang kemerdekaan yang terjadi.
- Dunia mengalami revolusi industri yang panjang.
5. Nama Geografi Secara Umum
Jika tidak spesifik merujuk suatu daerah geografi, penulisannya tidak perlu kapital.
Contoh:
- Berkemah di kaki gunung.
- Kami bermain di pinggir pantai.
6. Nama Geografi Sebagai Jenis
Begitu juga kalau geografinya dijadikan sebagai jenis.
Contoh:
- Makan jeruk bali.
- Memetik apel malang.
Itu dia pembahasan kita tentang aturan penulisan huruf kapital. Mudah dipahami, kan? Sekarang, saatnya kamu praktekkan!
Referensi