Creative Writing

6+ Perbedaan Penerbit Indie dan Self Publishing! Pilih yang Mana?

Apakah kamu sudah punya karya yang siap diterbitkan? Namun, kamu masih ragu untuk memilih metode publikasi yang tepat? 

Sebenarnya ada dua pilihan metode publikasi yang bisa kamu pilih, baik itu melalui penerbit indie atau self publishing. Kedua opsi ini memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, sehingga penting untuk memahami perbedaannya sebelum mengambil keputusan. 

Bagi kamu yang masih ragu, artikel ini akan membantumu memahami perbedaan utama penerbit indie dan self publishing secara lebih mendalam. Simak terus ke bawah ya!

Apa sih itu Penerbit Indie dan Self Publishing?

Penerbit indie merupakan penerbit yang bekerja secara independen tanpa terikat dengan penerbit besar. Mereka biasanya menawarkan layanan penerbitan dengan sistem bagi hasil atau membebankan biaya tertentu kepada penulis.

Sementara itu, self publishing adalah proses menerbitkan buku secara mandiri, di mana penulis bertanggung jawab penuh terhadap segala aspek penerbitan, termasuk editing, desain, percetakan, hingga pemasaran.

Kalau kamu masih bingung akan poin utama dari perbedaan antara penerbit indie dan self publishing.  Saya akan membahas apa saja perbedaan utamanya dari siapa yang pegang hak atas karya tulis, durasi, strategi promosi hingga pengurusan ISBN dan hak cipta atas karyamu.

Penasaran? Baca terus untuk tahu kelanjutannya ya!

Apa Saja Perbedaan Utama pada Penerbit Indie dan Self Publishing?

Berikut perbedaan-perbedaan utama dari penerbit indie dan self publishing. antara lain:

1. Siapa yang Pegang Kendali Karya?

Alur penerbit indie memberikan penulis kendali atas isi bukunya, tetapi tetap harus mengikuti standar yang ditetapkan penerbit. 

Sementara itu, dalam self publishing, penulis memiliki kebebasan penuh terhadap karyanya, mulai dari isi hingga strategi pemasaran.

2. Keresahan Proses Penerbitan

Penerbit indie seringkali menawarkan paket layanan yang mencakup editing, desain sampul, dan layout. Sementara itu, dalam self publishing, semua proses ini harus dilakukan sendiri atau dengan menyewa jasa profesional.

3. Siapa yang Bayar dan Siapa yang Dapat Keuntungannya?

Penerbit indie membebaskan penulis memilih sistem royalti atau membayar di awal untuk layanan penerbitan. 

Self publishing itu setiap biaya yang dikeluarkan akan ditanggung sendiri oleh penulisnya, tetapi seluruh keuntungan juga menjadi milik penulis.

4. Peliknya Durasi Penerbitan

Penerbit indie memiliki proses seleksi dan penyuntingan yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Sebaliknya, self publishing memungkinkan penulis untuk menerbitkan bukunya dalam waktu lebih singkat, tergantung pada kesiapan manuskrip.

5. Strategi Promosi

Penerbit indie biasanya memiliki jaringan pemasaran yang lebih luas dibandingkan self publishing. Namun, self publishing juga memiliki kebebasan untuk menentukan strategi promosinya sendiri atas jaringan koneksi yang dimiliki oleh penulis itu sendiri.

6. Kredibilitas: Mana yang Lebih Diakui?

Buku yang diterbitkan oleh penerbit indie cenderung lebih diakui karena melewati proses seleksi dan penyuntingan yang ketat

Sementara itu, buku self publishing sering kali harus berusaha lebih keras untuk membangun kredibilitasnya.

7. Perlunya Mengurus Hak Cipta dan ISBN

Pengurusan hak cipta dan ISBN dalam penerbit indie biasanya ada tim yang mengurusnya. Sementara itu, dalam self publishing, penulis yang harus mengurusnya sendiri.

Tabel Perbedaan Utama pada Penerbit Indie dan Self Publishing

Berikut adalah perbedaan utama antara penerbit indie dan self-publishing berdasarkan beberapa aspek penting:

AspekPenerbit IndieSelf-Publishing
PerananPenerbit membantu dalam penyuntingan, desain, dan distribusi, tetapi penulis masih memiliki kendali atas isi buku.Penulis memiliki kendali penuh atas seluruh proses, termasuk penyuntingan, desain, dan pemasaran.
Proses PenerbitanAda standar penerbitan yang harus dipenuhi, sehingga prosesnya lebih ketat.Proses lebih fleksibel dan cepat, tetapi kualitas tergantung pada penulis.
BiayaPenulis biasanya membayar biaya penerbitan, tetapi ada pembagian royalti.Penulis menanggung semua biaya, begitu juga dengan seluruh keuntungan menjadi miliknya.
Durasi PenerbitanMemerlukan waktu beberapa bulan karena ada proses seleksi dan editing.Bisa lebih cepat karena penulis mengatur sendiri jadwal penerbitan.
Strategi PromosiPenerbit seringkali membantu promosi, tetapi ada batasan.Penulis bertanggung jawab penuh terhadap promosi dan pemasaran.
KredibilitasCenderung lebih diakui karena melewati proses editorial yang ketat.Karya tulis bisa diakui jika berhasil membangun reputasi dan mendapatkan banyak pembaca.
Hak Cipta dan ISBNPenerbit biasanya mengurus ISBN dan hak cipta.Penulis harus mengurus sendiri ISBN dan hak cipta.

Pilih yang Mana: Penerbit Indie atau Self Publishing?

Keputusan untuk memilih penerbit indie atau self publishing tergantung pada kebutuhan dan tujuanmu sebagai penulis. 

Jika kamu ingin dukungan dari penerbit dan tidak ingin repot mengurus teknis penerbitan, maka rekomendasi penerbit indie bisa menjadi pilihan yang tepat. 

Namun, jika kamu menginginkan kebebasan penuh dan hasil yang maksimal, maka self publishing dapat menjadi opsi yang lebih menarik.

Jadi, mana yang lebih cocok untukmu? Yuk, mulai rencanakan penerbitan bukumu sekarang!

Referensi:

Jakarta.penerbitdeepublish.com

Instagram.com

Ariefia Dwi Armani

Ariefia Dwi Armani adalah seorang penulis konten freelance yang gemar mengeksplorasi dunia content writing dan copywriting. Baginya, dunia kepenulisan selalu menyimpan sisi unik untuk dikulik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *