Ruang Literasi

Review Film Jumbo (2025): Buku Bukan Sekadar Benda Mati, Tapi Simbol Harapan 

Film bukan hanya memberikan hiburan, tetapi mampu menyuguhkan makna mendalam untuk kamu renungi. Kalau bingung mau pilih tontonan seperti apa, maka kamu bisa mencari ulasannya dulu di gudangfilm21.id/.

Genre film yang tersedia memang sangat beragam dan kadang mungkin membuat kamu bingung memilih, bukan? Namun,  kalau kamu suka dunia literasi, maka kamu bisa menonton film yang mengangkat kisah mengenai buku hingga perjalanan penulis.

Kini pertanyaannya, “Apa film terbaru tentang literasi?” Tentu saja jawabannya, “Jumbo (2025). Meskipun sekilas terlihat sebagai film anak-anak biasa, review film Jumbo bisa memberikan pemahaman mendalam tentang dunia literasi, khususnya buku.

Sekilas Tentang Film Jumbo (2025)

Jumbo sebenarnya merupakan film fantasi anak-anak yang fokus pada kisah persahabatan, keberanian, keluarga, dan pentingnya sebuah cerita dalam membentuk kepribadian seseorang.

Tokoh utama film ini bernama Don atau kerap dipanggil Jumbo karena badannya yang besar. Don merupakan seorang anak yatim piatu yang memiliki ketertarikan emosional terhadap sebuah buku dongeng.

Buku ini bukan sembarang buku. Buku ini adalah peninggalan ayah dan ibu Don. Buku tua  tersebut akhirnya membawa kenangan masa kecil dan petualangan penuh makna dalam hidup Don.

Lewat buku itu, Don diajak “berjalan kembali” ke masa-masa indah bersama kedua orang tuanya. Tapi bukan dengan cara biasa. Buku ini hidup! Ia mengajak Don ke dunia fantasi yang sangat personal, mengobrak-abrik emosinya, dan pelan-pelan menyembuhkan luka kehilangan.

Ketika buku tersebut dicuri, petualangan Don untuk mendapatkan bukunya ternyata menjadi awal pertemuannya dengan Meri. Ia adalah seorang peri kecil yang juga mencari keluarganya.

Bersama Meri dan teman-temannya yang lain, Don berjuang mendapatkan kembali buku dongeng miliknya. Setelah mendapatkannya kembali, Don dibantu sahabat-sahabatnya pun bisa mewujudkan keinginannya untuk menampilkan pertunjukkan menakjubkan yang terinspirasi dari isi buku dongeng kesayangannya.

Melalui Review Film Jumbo, Kita Sadar Kalau…

Review Film Jumbo

1. Buku Bukan Hanya Sekadar Benda Mati

Minat baca di Indonesia masih rendah. Anak-anak lebih akrab dengan layar gadget daripada lembaran buku. Dunia literasi jadi terasa sepi, ditinggalkan generasi yang lebih tertarik pada video viral ketimbang kisah klasik.

Tapi, bagaimana kalau sebuah film hadir dan mengingatkan kita bahwa buku bisa jadi jembatan antara masa lalu dan masa depan? Bahwa buku bukan sekadar benda mati, tapi teman setia yang menyimpan kekuatan luar biasa?

Jumbo (2025), film keluarga asal Indonesia, berhasil menyampaikan pesan itu dengan cara yang manis, hangat, dan menyentuh.

Salah satu kekuatan Jumbo adalah kemampuannya menjadikan buku bukan sekadar properti. Buku dalam film ini seakan punya suara. Ia menuntun Don, mengarahkan ke mana ia harus melangkah, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional.

Ini metafora yang kuat! Buku bukan benda mati. Buku adalah teman hidup, guru, dan penyelamat dalam kesunyian.

Film ini secara halus menegaskan: buku bisa menyentuh sisi terdalam dari manusia. Dan hanya mereka yang bersedia membuka halaman demi halaman, yang akan menemukan keajaiban di dalamnya.

2. Buku Bisa Menjelma Jadi Simbol Harapan

Don yang ditinggal orang tuanya sejak kecil tidak cukup memiliki kenangan indah tentang masa kecilnya. Namun, buku dongeng peninggalan kedua orang tuanya menjadi harapan baru karena menjelma menjadi penghubung Don dengan kisah masa kecilnya.

Film ini dengan indah menunjukkan bahwa buku adalah perpanjangan jiwa manusia. Ayah dan Ibu Don mungkin sudah tiada, tapi lewat sebuah buku dongeng, semangat dan kasih sayang keduanya tetap hidup.

Ini pelajaran penting bagi para penulis. Menulis bukan hanya soal menyelesaikan cerita. Tapi juga tentang menciptakan sesuatu yang bisa hidup lebih lama dari usia kita sendiri.

Lewat buku, kita bisa hadir dalam hidup orang lain. Menemani mereka di saat sedih, membesarkan hati mereka, bahkan memicu tawa dan harapan. Dan Jumbo mengajarkan hal itu dengan cara yang sederhana namun membekas.

Kenapa Jumbo Layak Ditonton?

Film Jumbo memang bukan termasuk genre anti-mainstream, tetapi film ini tetap layak ditonton karena memang sebagus itu maknanya! Nih, beberapa alasan yang bisa semakin meyakinkan kamu untuk menonton film Jumbo!

  1. Cerita yang personal tapi universal. Semua orang pernah kehilangan. Semua orang butuh pegangan. Film ini menyentuh itu tanpa terasa menggurui.
  2. Pendekatan visual yang segar. Dunia fantasi dalam Jumbo tidak bombastis, tapi punya estetika yang menyatu dengan kenyataan.
  3. Aktor anak yang natural. Penampilan pemeran Don terasa tulus dan tidak dibuat-buat. Emosi yang ditampilkan terasa nyata.
  4. Penghormatan terhadap dunia literasi. Jarang ada film Indonesia yang secara eksplisit mengangkat pentingnya peran buku dan warisan literasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kamu tidak akan menyesal menonton film Jumbo karena meskipun dikemas dalam film fantasi anak-anak, Jumbo sangat cocok untuk ditonton siapa saja. Ya, semua orang dari anak kecil hingga dewasa akan mendapatkan makna mendalam dari film Jumbo!

Penutup: Film yang Menghidupkan Kembali Buku

Jumbo (2025) bukan hanya film keluarga. Ia adalah surat cinta untuk buku, kenangan, dan ikatan yang tidak pernah putus antara orangtua dan anak.

Jika kamu pernah merasa kehilangan arah, coba temukan kembali petamu dalam halaman-halaman buku. Dan jika kamu seorang penulis, biarkan film ini jadi pengingat bahwa setiap kata yang kamu tulis bisa jadi jembatan kehidupan bagi orang lain.

Ya, karena pada akhirnya dalam review film Jumbo ini, kita bisa memaknai bahwa buku bukan soal berapa banyak halaman yang ditulis, tapi seberapa dalam ia menyentuh hati pembacanya.

Mega Dinda Larasati

Mega Dinda Larasati adalah seorang content writer profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam content writing website maupun media sosial. Ia juga aktif sebagai advanced writer di beberapa agensi jasa penulis artikel. Kini, Mega Dinda juga membagikan tips menulis sebagai inisiator "Media Informasi Penulis" di Penapenulis.com dan Instagram @loker.penulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *