Ruang Literasi

Misteri Writer’s Block: Benar Ada atau Hanya Alasan?

Pernahkah kamu duduk di depan layar laptop, jari-jari siap sudah siap untuk mengetik, tapi otakmu justru kosong-melompong? Kemudian satu jam berlalu, dan yang tertulis di dokumen hanya judul—atau bahkan hanya cursor-mu yang berkedip-kedip?

Nah, ini adalah suatu fenomena yang sering dialami oleh para penulis dan dikenal sebagai writer’s block!

Apa Itu Writer’s Block?

Writer’s block adalah kondisi saat seorang penulis mengalami kesulitan untuk menghasilkan karya baru atau melanjutkan tulisan yang sedang dikerjakan sebelumnya, loh.

Writer’s block biasanya ditandai dengan ketidakmampuan mengungkapkan atau menuangkan ide, perasaan stuck di tempat, dan frustasi saat mencoba menulis. Bayangkan, seperti ingin bersin tapi tidak jadi-jadi—sangat menyiksa!

Pertanyaan menariknya, Apakah writer’s block benar-benar ada atau hanya alasan para penulis untuk menghindar dari menulis?”. Apakah kamu pernah mempertanyakan hal ini juga?

Menurut penelitian yang dilakukan Keith Hjortshoj, seorang Direktur Penulisan dari John S. Knight dan seorang staf Writing Workshop, writer’s block sendiri adalah kondisi psikologis yang terjadi secara nyata yang efeknya bisa diukur.

Hal ini terjadi karena pada umumnya pola aktivitas otak penulis yang mengalami writer’s block berbeda dibandingkan ketika mereka tidak mengalami writer’s block.

Namun, ada juga pandangan berbeda, nih. Penulis buku “The War of Art”, Steven Pressfield mengistilahkan writer’s block sebagai “resistance“—yaitu adanya perlawanan secara internal yang muncul setiap kali kita ingin melakukan sesuatu yang penting.

Jadi ternyata, writer’s block bukan hanya dialami penulis, tapi dapat dialami oleh semua orang yang bekerja di bidang kreatif, loh.

Lalu, Apakah Writer’s Block itu Wajar?

Jawabannya sangat wajar! Tidak hanya kita, penulis terkenal pun pasti pernah mengalaminya. Misalnya saja, penulis “The Great Gatsby” yang terkenal itu, F. Scott Fitzgerald, ia juga pernah mengalami writer’s block selama dua tahun, loh.

Maya Angelou, Herman Melville, hingga J.K. Rowling juga mengakui pernah mengalaminya. Jadi jangan khawatir, kamu tidak sendirian dalam melawan kebuntuan dalam menulis ini.

Penyebab Writer’s Block

Nah, sebelum dapat meminimalisir dan mengatasi, penting untuk kita mengetahui dulu nih, apa saja sih yang menyebabkan writer’s block itu? Ada beberapa faktor yang bisa memicu writer’s block, yaitu:

  1. Perfeksionisme berlebihan: biasanya, sifat ingin sempurna dari awal sering membuat kita justru tidak memulai sama sekali.
  2. Takut gagal: ketakutan berlebihan bahwa tulisan kita tidak cukup bagus, atau tidak sesuai bisa melumpuhkan kreativitas, loh.
  3. Lelah: ingat, otak kita butuh istirahat, karena kita bukan mesin yang bisa terus-menerNovia Nurhayatius bekerja.
  4. Tekanan eksternal: tenggat waktu, deadline yang menghimpit atau ekspektasi yang terlalu tinggi biasanya membuat kita stuck dan buntu.
  5. Kurangnya persiapan: tanpa struktur atau riset yang cukup, menulis bisa terasa seperti berjalan dalam gelap, loh, karena kita tidak tahu apa yang harus ditulis.

Tips & Trick Cara Mengatasi Writer’s Block!

Nah, kabar baiknya, ada banyak cara untuk menghilangkan writer’s block, loh!

1. Teknik freewriting

Tuliskan apa saja yang muncul di pikiranmu selama 10-15 menit tanpa berhenti, tidak perlu khawatir tentang bagaimana tata bahasa atau strukturnya. Tujuannya hanya untuk membuka ide kreativitas yang ada di kepalamu.

2. Pindah Tempat, Ganti Suasana

Terkadang, perpindahan fisik seperti berpindah tempat atau berganti suasana bisa memicu perubahan mood dan mental, loh. Coba pindah ke kafe, taman, atau ruangan berbeda yang sekiranya fresh dan nyaman untukmu.

3. Paksakan Rutin Menulis

Jika kamu merasa writer’s block tidak kunjung pergi juga, coba menulis setidaknya 300 kata setiap hari, tidak peduli seburuk apa pun hasilnya. Kuantitas seringkali membawa kualitas.

4. Visualisasikan Pembaca

Saat menulis, bayangkan kamu sedang bercerita kepada teman, bukan menulis mahakarya untuk kritikus sastra. Atau, kamu bisa juga membayangkan dirimu sebagai pembaca yang sedang membaca tulisanmu.

5. Istirahat Sejenak, Beri Jeda

Nah, yang ini seringkali yang paling ampuh, loh. Tidak ada salahnya untuk memberi jeda, terkadang yang kamu butuhkan adalah istirahat sejenak, mungkin refreshing dengan melakukan hal lain selain menulis. 

Writer’s block benar merupakan tantangan yang terjadi secara nyata, tapi bukan halangan permanen. Seperti barang yang hilang, terkadang semakin keras kita mencari, semakin sulit menemukannya. Kadang kita perlu berhenti mencari, rileks sejenak, dan barang itu akan muncul sendiri di tempat yang tidak terduga.

Jadi, ketika sedang mengalami writer’s block, ingatlah bahwa ini hanya sementara—bukan akhir dari seluruh perjalanan menulismu. Istirahatkan pikiran, isi ulang inspirasi serta idemu, dan siap-siap untuk kembali berkarya!

Referensi

Carr, N. (2020). The shallows: What the Internet is doing to our brains. W.W. Norton & Company.

Kaufman, S. B., & Gregoire, C. (2022). Wired to create: Unraveling the mysteries of the creative mind (2nd ed.). TarcherPerigee.

Hjortshoj, K. (2001). Understanding writing blocks. Oxford University Press.

Pressfield, S. (2002). The war of art: Break through the blocks and win your inner creative battles. Black Irish Entertainment LLC.

Rose, M. (2021). Rigid rules, inflexible plans, and the stifling of language: A cognitivist analysis of writer’s block (Edisi Bahasa Indonesia). Mizan Pustaka.

Ditulis oleh: Mahira I. Hanandhya

Saya adalah seseorang yang gemar sekali membaca dan menulis. Saat ini, saya sedang duduk di bangku perkuliahan sebagai salah seorang mahasiswa Psikologi.

Akun Instagram: @mahiraih

Kawan Pena Penulis

Tempat bagi para penulis pemula maupun berpengalaman belajar bersama dan meningkatkan kemampuan menulis. Yuk, kita belajar menulis bersama dan berbagi inspirasi melalui kata!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *