Menulis dengan Hati : Membangun Koneksi Emosi dengan Pembaca
Pernahkah kamu membaca sebuah tulisan yang membuatmu tersentuh, seolah penulisnya sedang berbicara langsung kepadamu?
Kira-kira apa yang membuatmu membaca tulisan seperti itu terasa begitu dekat dan membekas? Rahasianya ada pada cara penulis menyampaikan isi hati mereka lewat kata-kata.
Menulis dengan hati bukan sekadar merangkai kalimat indah, tapi bagaimana menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan pembaca. Lalu, bagaimana caranya?
Mari kita bahas bersama pada artikel ini!
Yuk, Mulai Menulis dengan Hati!
Ketika menulis tentunya, kita akan memikirkan bagaimana cara agar tulisan kita sampai kepada pembaca, agar menjadi lebih hidup dan meninggalkan kesan bagi si pembaca.
Berikut ada beberapa tips sederhana untuk menulis dengan hati agar sampai kepada pembaca, yaitu:
1. Kejujuran dan Ketulusan dalam Menulis
Pertama, hal utama yang harus diperhatikan adalah menulis dengan hati itu, harus dengan kejujuran dan ketulusan. Artinya apa?
Sebuah tulisan yang dibuat harus sesuai dengan apa yang kita lihat, kita dengar dan sesuai dengan pengalaman kita, kecuali jika yang kamu tulis adalah sebuah fiktif/fiksi.
Ya, karena tulisan yang disampaikan kepada para pembaca harus memberikan manfaat serta kesan agar mereka ingin membaca lagi tulisan kita.
Tulisan yang mampu menyentuh hati pembaca lahir dari kejujuran penulis dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya. Ketulusan membuat tulisan terasa lebih hidup, tidak dibuat-buat, dan lebih mudah dirasakan oleh pembaca.
Ketika menulis dari hati, penulis tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menghadirkan pengalaman emosional yang mendalam.
2. Memahami Emosi dan Perspektif Pembaca
Kedua, dalam menulis tentunya kita harus rajin untuk membaca, untuk meningkatkan kualitas tulisan kita menjadi lebih baik. Gunanya apa?
Menjadi seorang penulis tidaklah semudah yang dibayangkan, dimana kita harus mengerti bagaimana memahami emosi dan perspektif pembaca agar apa yang kita sampaikan memberikan manfaat atau perubahan untuk orang lain.
Untuk membangun koneksi emosional, penulis perlu memahami siapa pembacanya dan bagaimana perasaan mereka. Menggunakan empati dalam menulis membantu menciptakan suasana yang relevan dan menyentuh. Ketika pembaca merasa “dipahami”, mereka lebih mudah terhubung dengan isi tulisan dan lebih terbuka terhadap pesan yang disampaikan
3. Menggunakan Bahasa yang Mengalir dan Personal
Ketiga, menyampaikan tulisan kepada para pembaca membuat kita juga harus belajar dan memposisikan diri kita sebagai pembaca. Misalnya, apakah tulisan yang kita buat dan kita baca sudah mulai memasuki emosi si pembaca atau belum. Lalu, apakah gaya bahasa yang digunakan sudah sesuai untuk target audience yang menjadi sasaran pembaca.
Gaya bahasa yang hangat, sederhana, dan mengalir akan membuat tulisan terasa lebih dekat dan akrab. Hindari kalimat yang terlalu kaku atau teknis, kecuali memang diperlukan.
Gunakan sapaan langsung seperti “kamu” atau “kita” agar pembaca merasa diajak berbicara, bukan sekadar membaca. Dengan begitu, tulisan akan terasa lebih personal dan membangun hubungan emosional yang kuat.
Bagaimana cara menulis dengan gaya bahasa yang mengalir dan personal seperti ini? Coba aja deh belajar dan terapkan teknik storytelling dalam menulis!
Menulis dengan hati tentunya memberikan dampak positif bagi si penulis maupun si pembaca, karena keduanya adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kita bisa dikatakan sebagai penulis hebat apabila tulisan kita dapat bermanfaat untuk orang lain, memberikan perubahan dan bahkan sampai si pembaca dapat membangun koneksi emosi dengan tulisan yang dibaca.
Jadi, apakah sudah siap menulis dengan hati? Jangan ragu, seorang penulis juga pernah gagal, tapi jadikan kegagalan itu menjadi sebuah motivasi untuk mencoba terus hingga berhasil.
Ya, karena menulis dengan hati seperti memberikan informasi kepada pembaca bahwa koneksi emosi itu ada!
Sumber :
NOVIA NURHAYATI
Saya seorang Copywriter Creative yang sudah menerbitkan 5 buku cetak dan menjadi penulis di beberapa platform kepenulisan seperti intipkuliah, fizzo, novelMe dan Klakklik. Pernah menjadi Copywriter untuk project website Sekolah Islam Plus Daarul Jannah. Jika ingin berkenalan lebih lanjut bisa follow Ig saya @novianur19.