8 Langkah Praktis Cara Menulis Cerpen, Cocok untuk Pemula!
Pernah tidak sih, kamu tiba-tiba dapat ide cemerlang dan mau buat ide tersebut menjadi sebuah cerpen. Namun, pas mau eksekusi, kamu malah bingung harus mulai dari mana? Aku juga pernah ada di posisi kamu. Rasanya tidak enak banget, kan?
Nah, tapi tenang saja! Karena aku sudah rangkumin cara menulis cerpen untuk pemula yang gampang banget buat kamu ikuti. Mulai dari langkah pertama, hingga jadi cerita yang layak dibaca.
Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula
Berikut ini, cara membuat cerpen yang bisa langsung kamu praktekkan yang aku tulis berdasarkan pengalamanku sendiri. Yuk kita bahas!
1. Baca Dulu
Langkah pertama ketika menulis sebuah cerita adalah membaca. Sebenarnya, ini berlaku bukan hanya pada penulisan cerpen saja. Jika kamu ingin menuliskan karya genre apapun, pastikan dimulai dengan membaca.
Mengapa membaca sangat penting bagi kita? Karena dari situlah kita bisa belajar gaya bahasa, struktur cerita, cara membangun konflik, bahkan membuat closing yang berkesan.
Di dalam proses belajar cara menulis cerpen untuk pemula, membaca ini menjadi pondasi penting yang tak boleh dilewatkan. Pasalnya, semakin banyak dan berkualitas bacaan kita, maka semakin bagus pula karya yang dapat kita hasilkan.
Aku punya dua rekomendasi buku kumpulan cerpen yang cocok banget, nih, buat kamu baca sebelum mulai menulis. Yaitu, buku Rinduku Sederas Hujan Sore Itu dan Hal yang Tak Kau Bawa Saat Meninggalkanku karya J.S. Khairen.
Dua buku ini bukan cuma enak dibaca oleh pemula, tapi bisa dijadikan contoh konkret bagaimana sebuah cerpen bisa menyentuh, sederhana, dan bisa begitu membekas bagi pembaca.
2. Tentukan Tema
Sebelum mulai merangkai sebuah cerita, cara menulis cerpen untuk pemula lainnya yang perlu kamu lakukan adalah menentukan tema yang akan diusung.
Tema ini merupakan inti pesan yang mau kamu sampaikan. Tema juga menjadi dasar dalam pengembangan narasi cerita.
Tema ibaratkan fondasi suatu karya. Semakin jelas tema yang diangkat, cerita kamu akan semakin kuat.
Apa saja contoh tema dalam sebuah cerita? Banyak banget! Mulai dari cinta, persahabatan, keluarga, bahkan sampai kritik sosial.
Kamu bisa mulai menentukan tema berdasarkan apa yang paling dekat dengan pengalaman dan perasaan kamu. Jika kamu masih bingung mau angkat tema apa, cobalah buat daftar hal yang lagi sering kamu pikirin atau rasain belakangan ini.
Siapa tahu, dari situ, bisa saja muncul benih-benih cerita yang luar biasa.
3. Temukan Ide
Jika sudah menentukan tema, cara menulis cerpen untuk pemula berikutnya adalah menemukan ide cerita. Apa saja contoh ide yang bisa kita gunakan? Banyak banget!
Hal-hal sederhana yang terjadi di keseharian kamu bahkan bisa jadi ide cerita. Misalnya, kamu yang tiba-tiba kebangun karena mimpi buruk, atau perasaan dilema kamu pas ingat kompor sudah mati belum, dan masih banyak lainnya.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan ide dari membaca karya orang lain, berita terkini, bahkan curhatan teman kamu. Asalkan, kamu peka dan jeli melihat peluang.
4. Buat Outline
Cara menulis cerpen untuk pemula yang satu ini bersifat opsional. Bahkan, aku pribadi juga jarang menerapkannya saat menulis cerita pendek. Seperti yang pernah aku bahas di artikel sebelumnya, penggunaan outline bisa saja membunuh kreativitas.
Namun, perlu kamu ketahui, kehadiran outline ini juga dapat sangat membantu. Tergantung bagaimana cara kamu menerapkannya.
Outline cocok banget buat kamu yang gampang terdistraksi saat menulis atau sering kehilangan arah di tengah jalan. Dengan outline, kamu jadi punya panduan untuk tetap fokus.
Saat membuat outline, kamu bisa mengembangkan ide ceritanya ke dalam struktur cerpen. Struktur cerpen apa saja? Ini meliputi orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Singkatnya, ide cerita tersebut bisa dibagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu pembukaan, klimaks, dan penyelesaian sekaligus penutupan. Ini bisa membantu kamu memastikan setiap bagian memiliki tujuan yang jelas dan saling terhubung.
Dalam penulisan outline, kamu tidak perlu menuliskan semuanya secara detail, cukup intinya saja, yah!
5. Tentukan Penunjang Lainnya
Setelah menentukan tema, menemukan ide, bahkan mungkin membuat outline, cara menulis cerpen untuk pemula berikutnya adalah menentukan penunjang lainnya.
Hal yang perlu kamu tentukan seperti latar waktu secara keseluruhan. Apakah kejadiannya di masa depan, saat ini, atau bahkan masa lalu?
Selain itu, tentukan juga siapa saja tokoh yang ada dan bagaimana penokohan mereka.
Pada fase ini juga, kamu bisa menentukan sudut pandang yang kiranya sesuai dengan cerita kamu. Apakah menggunakan sudut pandang orang pertama yang emosional dan personal? Atau orang ketiga agar lebih leluasa? Pilih yang sesuai dengan cerita kamu, yah!
Jangan lupa pula untuk memikirkan latar tempatnya. Apakah kamu ingin menggunakan latar realistis seperti kota tempat kamu tinggal sekarang? Atau fiktif yang hanya ada dalam khayalan? Semua itu akan memberi warna yang khas dalam ceritamu.
Penunjang lainnya ini mungkin terlihat sepele, tapi justru bisa jadi elemen penting yang bikin cerita kamu terasa hidup dan utuh.
Semakin matang kamu menyiapkan unsur-unsur penunjang ini, semakin mudah pula kamu dalam mengeksekusi cerita dengan konsisten dan menarik.
6. Coba Tulis
Setelah melakukan semua itu, tahap selanjutnya adalah mulai menulis. Saatnya eksekusi ide cerita yang sudah kamu pilih.
Pada fase ini, jika kamu benar-benar masih pemula, aku sangat menyarankan kamu untuk menerapkan konsep free writing. Apa itu free writing?
Singkatnya, saat kamu menerapkan konsep menulis bebas, alias free writing, kamu boleh menuliskan apa saja yang terlintas dalam benakmu.
Mengapa aku menyarankan penggunaan konsep free writing? Karena, nyatanya, inilah cara menulis yang paling gampang untuk dilakukan. Tak ada aturan ini itu, kita hanya perlu menulis.
Jika kamu memilih untuk menggunakan outline, gunakanlah outline tersebut sebagai panduan kasar. Bukan patokan kaku yang harus diikuti sepenuhnya. Biarkan cerita kamu berkembang secara alami.
7. Istirahatkan
Sama halnya dengan outline, cara membuat cerpen untuk pemula yang satu ini juga bersifat opsional. Setelah selesai menulis, aku menyarankan kamu untuk mengistirahatkan naskah tersebut.
Mengapa harus diistirahatkan?
Karena saat baru selesai menulis, pikiran kamu masih terlalu ‘dekat’ dengan tulisan tersebut. Melalui pemberian jeda satu atau dua hari, kamu bisa membaca ulang naskah itu dengan sudut pandang yang lebih segar dan objektif.
8. Edit dan Proofread
Langkah terakhir pada cara menulis cerpen untuk pemula adalah melakukan editing dan proofreading.
Apa itu editing dan proofreading? Secara singkat, editing adalah proses perbaikan isi cerita, sementara proofreading adalah pengecekan hal-hal teknisnya.
Setelah naskah kamu diistirahatkan, saatnya untuk membaca ulang dengan mata yang lebih tajam.
Kamu bisa mulai dengan membaca cerpenmu secara perlahan sambil mencatat bagian mana yang terasa janggal, kurang mengalir, atau terlalu bertele-tele. Kalau perlu, kamu bisa lho, meminta orang lain untuk membaca dan memberikan masukan.
Pastikan juga secara teknis, karya kamu enak dibaca. Minimalisir kesalahan ketik, tata bahasa yang rancu, dan penggunaan tanda baca yang tidak sesuai.
Walau terlihat sepele, hal-hal ini bisa sangat mempengaruhi kesan pembaca terhadap karya kamu, lho! Jadi, jangan sampai kelewatan, yah!
Nah, itu dia cara menulis cerpen untuk pemula yang bisa langsung kamu coba. Mulai dari membaca, menentukan tema, menemukan ide, hingga editing dan proofreading, semuanya memiliki peran penting dalam menciptakan cerpen yang utuh dan berkesan.
Ingat, tak ada karya yang langsung sempurna sejak penulisan pertama. Proses belajar, mencoba, dan terus menulis adalah kunci utamanya. Jangan lupa dipraktekkan yah!