Apa Itu Puisi? Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Contoh
Pernah tidak, kamu membaca suatu rangkaian kata yang sederhana, tapi terasa memiliki makna yang mendalam banget? Atau bahkan bisa membuat kamu merasakan langsung peristiwa yang digambarkan? Nah, itu dia salah satu keajaiban dari puisi.
Sebagai salah satu bentuk karya sastra, jenis tulisan ini punya cara unik dalam menyampaikan perasaan, pikiran, bahkan kritik sosial, lewat bahasa yang indah dan padat akan makna. Di artikel berikut, kita bakal bahas pengertian, ciri, struktur, hingga jenis dan contoh karya tersebut.
Apa Itu Puisi?
Puisi adalah satu jenis karya sastra yang berisikan pemikiran dan perasaan sang penulis dengan mengutamakan keindahan kata.
Kita bisa menulis puisi untuk berbagai tujuan. Misalnya, meluapkan emosi, pengabadian pengalaman, hingga penyampaian pemikiran filosofis.
Cara penyampaiannya juga cukup beragam. Mulai dari dibacakan, deklamasi, pertunjukan seperti musikalisasi dan dramatisasi, dan yang paling umum, yaitu publikasi secara tertulis.
Apa Saja Ciri-Ciri Puisi?
Dibandingkan dengan bentuk tulisan lainnya, karya sastra ini memiliki ciri-ciri khas yang membuatnya begitu unik dan mudah dikenali.
Ciri-ciri puisi bukan hanya terlihat dari bentuknya yang tersusun dalam beberapa bait, tetapi juga penggunaan bahasa yang padat, imajinatif, dan penuh makna.
Melalui pilihan kata yang ritmis dan penggunaan gaya bahasa yang khas, puisi mampu menyampaikan perasaan dan pemikiran penulis secara mendalam.
Nah, untuk mengenalinya lebih mudah, yuk simak beberapa ciri-ciri utama puisi berikut ini!
- Terdiri atas bait-bait
- Berisi pemikiran dan perasaan secara imajinatif
- Kalimat padat dan memiliki makna mendalam
- Diksi yang digunakan berirama dan beritme, serta memperhatikan keindahan bunyi
- Menggunakan perangkat sastra, seperti hiperbola, personifikasi, dan metafora
- Memperhatikan kerapian tipografi
Apa Saja Struktur Puisi?
Di dalam mempelajari puisi, penting untuk memahami struktur pembentuknya. Hal ini bertujuan agar kita bisa menikmati dan mengapresiasi karya sastra tersebut secara mendalam.
Struktur puisi terdiri dari dua unsur utama, yaitu unsur fisik dan unsur non-fisik. Kedua unsur ini bekerja secara harmonis untuk menciptakan keindahan bahasa dan kedalaman makna.
1. Unsur Fisik
Unsur fisik adalah bagian-bagian lahiriah yang dapat kita lihat, baca, dan dengar secara langsung. Unsur-unsur ini membentuk keindahan karya secara tampilan dan bunyi. Yuk, kita bahas satu per satu!
- Diksi (Pemilihan Kata)
Diksi adalah pilihan kata yang digunakan oleh penyair dalam sajaknya. Diksi merupakan elemen yang sangat penting dalam penulisan sajak, sebab satu kata saja bisa mengandung banyak makna. Pemilihan kata harus tepat, indah, dan penuh rasa agar maknanya tersampaikan secara efektif.
- Imaji (Citraan)
Imaji adalah gambaran yang ditimbulkan oleh kata-kata dalam tiap bait yang merangsang indra pembaca: baik penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan sebagainya. Imaji membuat syair terasa lebih hidup dan menyentuh.
- Majas (Gaya Bahasa)
Majas adalah penggunaan bahasa kias atau gaya bahasa dalam sastra. Tujuannya untuk memperindah dan memperkuat makna. Majas yang sering digunakan seperti metafora, personifikasi, simile, metonimia, dan hiperbola.
- Rima (Persajakan)
Rima adalah persamaan bunyi pada kata-kata di dalam karya sastra, umumnya terletak pada akhir baris. Rima bisa membuat sajak terasa lebih musikal dan enak dibaca. Terdapat tiga jenis rima, yaitu rima akhir, tengah, dan internal.
- Tipografi (Tata Letak)
Tipografi adalah bentuk visual, seperti tata letak baris, panjang pendek bait, penggunaan huruf kapital, tanda baca, atau bahkan bentuk sajak secara keseluruhan. Tipografi bisa memberi efek artistik atau membantu penyair menyampaikan makna tersembunyi.
2. Unsur Non-Fisik
Unsur non fisik atau juga sering disebut unsur batin adalah bagian yang tidak bisa dilihat atau didengar secara langsung, tapi bisa dirasakan dan dipahami melalui maknanya. Lantas, apa saja ya unsurnya?
- Tema
Tema merupakan gagasan utama atau inti dasar dari keseluruhan isi. Tema ini ibaratkan jiwa dalam sebuah tulisan. Tema dapat menentukan isi dan arah syair, pemilihan diksi, penggunaan majas, hingga nuansa yang akan dibangun. - Rasa
Rasa adalah sikap sang penyair dalam berekspresi. Rasa mencerminkan bagaimana perasaan, emosi, atau suasana hati penyair saat menuangkan karyanya. Bisa berupa emosi sedih, bahagia, marah, rindu, kagum, bahkan gelisah. - Amanat
Amanat adalah pesan atau nilai yang ingin disampaikan penyair kepada para pembaca. Biasanya, amanat tidak ditulis secara langsung, tapi disampaikan secara tersirat melalui kata-kata puitis, simbol, atau bahkan suasana.
Apa Saja Jenis-Jenis Puisi?
Puisi tidak hanya sekedar rangkaian kata indah, tapi juga memiliki beragam jenis dengan karakteristik yang berbeda-beda. Memahami jenis-jenis puisi sangat penting agar kita bisa lebih tepat dalam mengapresiasi atau bahkan menulisnya.
Setiap jenisnya memiliki gaya, struktur, dan tujuan yang khas, baik dari segi bentuk maupun isi. Nah, untuk mengenal lebih jauh, yuk kita bahas apa saja jenis-jenis puisi!
Berdasarkan Keteraturan
Terdapat beberapa aturan dalam penulisan karya sastra. Berdasarkan keteraturan tersebut, jenis tulisan ini terbagi menjadi dua, yaitu lama dan baru. Yuk kita lihat perbedaannya!
- Lama
Puisi lama terikat pada aturan seperti jumlah suku kata dan baris per bait. Sang penyair seringnya bersifat anonim. Bahasa yang digunakan juga bersifat statis. Biasanya bercerita tentang kerajaan, alias istanasentris. Contohnya seperti pantun, gurindam, dan syair. - Baru
Puisi baru memberikan kebebasan dalam menulis, tanpa adanya aturan, seperti jumlah baris, suku kata, ataupun rima. Pengarangnya juga dapat diketahui secara pasti. Bahasa yang digunakan lebih dinamis. Contohnya seperti balada, epigram, himne, dan elegi.
Berdasarkan Isi
Sedangkan, berdasarkan isinya, karya sastra ini terbagi menjadi tiga jenis. Apa saja yah?
- Naratif
Adalah syair yang menceritakan suatu peristiwa atau kisah tertentu, baik nyata maupun imajinatif. Penyampaiannya menggunakan alur, latar, dan karakter. Contoh dari jenis ini adalah Balada Orang-Orang Tercinta karya W.S. Rendra. - Lirik
Berbentuk larik-larik dan umumnya dapat dinyanyikan. Fokus pada ekspresi dan perasaan. Contohnya Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono - Deskriptif
Memberikan kesan terhadap keadaan, peristiwa, benda, atau suasana. Membuat pembaca merasakan langsung dengan melibatkan panca indra. Contoh sajak yang tergolong deskriptif adalah Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar.
Seperti Apa Contoh Puisi?
Setelah memahami penjelasan tadi, kini saatnya kita untuk melihat langsung seperti apa wujud dari karya sastra yang satu ini.
Contoh puisi bisa membantu kita merasakan keindahan bahasa, kekuatan imajinasi, serta kedalaman makna yang disampaikan oleh penyair. Melalui larik-larik yang sederhana, puisi mampu menyentuh perasaan dan mengajak pembaca untuk merenung.
Berikut ini beberapa contoh puisi dengan tema yang beragam. Yuk, kita resapi bersama!
Perlahan Melupakan
(Oleh Zaski Zeet dalam buku Seiris Takdir Semesta)
Aku mulai bercerita pada hujan
pada angin
pada malam
Aku mulai tertawa dengan kekosongan
tanpa suara
tanpa telinga
Aku mulai membasuh luka
melupa kenangan
melupakanmu
Dirindukan Kita
(Oleh Zaski Zeet dalam buku Wasiat Tanggal Baru)
Sedari pagi,
anak-anak itu mulai membaca
Ada yang mahir,
ada pula yang masih terbata
Mereka tetap membaca
Pun ada para orang tua
masih membuka lembar-lembar koran,
juga para pemuda yang tak mau kalah
mereka tunjukkan tabloid yang sedang dibaca
Dan, itulah yang dirindukan oleh kita,
saat-saat mesra duduk membaca.
Jadi, apa itu puisi? Nah, puisi bukan hanya sekadar rangkaian kata yang indah. Namun, ia juga menyimpan makna, rasa, dan pesan mendalam yang bisa menyentuh hati pembacanya. Lewat pemahaman tersebut, kamu bisa lebih menghargai karya sastra yang satu ini atau bahkan mulai menulis karyamu sendiri.
Referensi
Buku kumpulan puisi berjudul ‘Seiris Takdir Semesta’ dan ‘Wasiat Tanggal Baru’ karya Zaski Zeet.