Apa Itu Keyword Stuffing? Definisi, Dampak, & Cara Menghindari
Pernah baca artikel terus merasa aneh karena sering menemukan satu kata yang diulang terus? Misalnya, sedang baca artikel tentang “Rekomendasi Laptop Terbaik”, terus kata itu muncul terus di hampir setiap paragraf.
Bagaimana rasanya? Tentu saja jadi membuat pusing dan merasa aneh. Inilah kesalahan klasik di dunia penulisan artikel SEO yang disebut dengan istilah keyword stuffing.
Masalahnya, terkadang masih banyak penulis tidak sadar telah melakukannya. Padahal jika dibiarkan terus, tentu saja kualitas artikel tidak optimal. Artikel tidak nyaman dibaca target audiens dan dianggap jelek oleh Google.
Jangan biarkan kesalahan seperti ini menjadi kebiasaan kamu. Caranya? Coba baca artikel yang aku tulis di bawah ini agar kamu tidak terjebak praktik pengulangan kata kunci berlebihan seperti ini.
Apa Itu Keyword Stuffing dalam Penulisan Konten?
Secara sederhana, keyword stuffing adalah tindakan menulis keyword atau kata kunci utama berulang kali secara berlebihan di dalam artikel. Kamu juga bisa menyebutnya sebagai tindakan “spam keyword”.
Seperti yang sudah kita ketahui, dalam penulisan artikel SEO memang sangat memperhatikan keyword atau kata kunci. Dulu pernah ada pendapat, jika keyword banyak ditulis berulang, maka SEO nya makin bagus. Ya, karena algoritma Google masih sederhana.
Kini, pendapat seperti itu sudah tidak relevan lagi karena Google juga lebih memperhatikan kenyamanan pembaca dan manfaat yang bisa diberikan artikel tersebut.
3 Dampak Negatif Keyword Stuffing
Kalau kamu masih beranggapan bahwa menulis ulang keyword dalam jumlah banyak bisa membuat cepat dapat ranking Google, maka lebih baik pertimbangkan dulu risiko dan dampak negatifnya.
1. Menurunnya Kualitas Artikel
Artikel yang memiliki pengulangan kata kunci tertentu secara berlebihan tidak akan nyaman dibaca. Artinya, artikel akan terlihat tidak natural. Artikel seperti ini akan sulit dipahami oleh pembaca bahkan tidak menarik.
2. Kredibilitas Menurun
Dampak negatif lainnya, pembaca bisa menganggap artikel tidak ditulis oleh penulisnya langsung, tetapi menggunakan mesin, seperti AI. Akibatnya, pembaca tentu akan ragu dengan informasi atau data di dalam artikel.
Ketika kepercayaan pembaca menurun, maka tulisan atau bahkan blog kamu juga akan mengalami penurunan kredibilitas. Wah, sangat disayangkan kalau ini terjadi karena kredibilitas menjadi poin penting Trustworthiness dalam prinsip EEAT artikel SEO saat ini.
3. Menurunkan Ranking SEO
Algoritma Google kini sudah memiliki kemampuan mendeteksi spam kata kunci. Jadi, artikel yang terlalu banyak mengandung kata kunci tertentu malah akan dianggap sebagai spam. Nah, bukan malah naik, tapi ranking SEO artikel kamu akan turun.
Tips Menghindari Keyword Stuffing dalam Penulisan Artikel SEO
Lalu, bagaimana cara menggunakan kata kunci dengan tepat? Nih, aku sudah menuliskan beberapa tips yang sering aku pakai ketika menulis artikel SEO.
1. Menggunakan Keyword Utama Secukupnya
Setelah membuat outline artikel, aku akan menentukan perkiraan jumlah kata. Berdasarkan perkiraan jumlah kata, aku bisa menentukan jumlah pengulangan keyword utama agar tidak berlebihan. Biasanya aku pakai keyword density 0,5-1% dari jumlah total kata.
Misalnya, jumlah kata dalam satu artikel sebanyak 1000 kata. Pengulangan kata kunci utama dalam artikel tersebut berarti 5 sampai 10 kali saja.
2. Memanfaatkan Keyword Turunan
Kamu juga bisa mencari keyword turunan yang menjadi sinonim dari keyword utama. Jadi, dibandingkan harus menulis keyword utama berulang kali, kamu bisa menggunakan sinonimnya.
Keyword turunan yang dimaksud berupa LSI atau Latent Semantic Indexing berupa kata-kata yang dianggap relevan dalam pembuatan konten.
3. Meletakkan Keyword Utama di Tempat Strategis
Sebaiknya keyword utama diletakkan pada tempat-tempat strategis saja, tidak perlu di setiap paragraf. Misalnya, judul, meta deskripsi, paragraf pembuka, heading, dan paragraf penutup. Keyword utama juga bisa diletakkan pada isi artikel asalkan jumlahnya tidak berlebihan.
4. Tetap Fokus Menulis untuk Pembaca
Menulis artikel yang disukai mesin pencari seperti Google bahkan mendapat peringkat atas memang penting. Namun, pastikan untuk mengutamakan pembaca dengan memberikan informasi bahkan solusi yang mereka butuhkan melalui artikel.
Coba tulis dulu artikel berisi informasi padat sesuai tujuan. Setelah itu, kamu bisa cek apakah keyword utama sudah masuk ke dalam artikel secara natural dan nyaman dibaca.
5. Coba Pakai Tools untuk Mengeceknya
Langkah akhir yang bisa dilakukan dengan mengecek artikel langsung dengan tools SEO. Tools yang paling mudah dipakai menurutku, Yoast SEO. Jadi, nanti bisa terlihat skor SEO dari artikel tersebut.
Jika keyword utama ditulis terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka Yoast SEO akan menampilkannya. Jadi, kamu bisa langsung melakukan perbaikan.
Aku pribadi juga pernah terjebak keyword stuffing apalagi ketika awal belajar menulis artikel SEO. Namun, performa dari artikelku ternyata kurang memuaskan. Setelah belajar lebih jauh, ternyata kuncinya adalah balance. Ya, bagaimana menulis artikel yang informatif/ bermanfaat dan nyaman dibaca pembaca, tetapi tetap ramah untuk mesin pencari Google.
Referensi:
cmlabs.co
jagoanhosting.com/blog/
whello.id/
saungwriter.com/
idwebhost.com/blog/