Menulis Saat Usia Senja? Ini Manfaat Menulis bagi Lansia!
Mengutip buku “Lansia dan Permasalahannya”, menurut World Health Organization (WHO), yang dimaksud “lansia” adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Biasanya kelompok ini akan mengalami proses penuaan yang berakibat pada penurunan fungsi tubuh.
Kita tentu tidak mau orang tua kita yang sudah memasuki usia lansia dengan cepat mengalami penurunan fungsi tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencarikan mereka sebuah aktivitas yang fleksibel dan ringan. Nah, salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah menulis.
Menulis bukanlah kegiatan yang cukup menguras tenaga secara fisik, cukup duduk manis dan mulai menulis. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan menguras otak untuk berpikir. Maka sarankan para lansia untuk menulis yang ringan, seperti jurnaling atau cerpen ringan.
Apa Manfaat Menulis Bagi Lansia?
Sebagai aktivitas yang cukup ringan, menulis dapat dilakukan oleh semua kelompok usia. Bagi lansia menulis merupakan aktivitas yang dapat memperlambat penurunan fungsi tubuh. Lebih lengkapnya, simak manfaatnya di bawah ini.
1. Terapi Penyembuhan Jiwa
Mengutip dalam jurnal Budury S dkk (2023), menulis bebas atau yang biasa disebut expressive writing bisa menjadi metode yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental bagi lansia.
Expressive writing merupakan bentuk komunikasi melalui tulisan yang memungkinkan individu untuk berbagi pikiran, perasaan dan emosi, tanpa rasa takut munculnya penilaian atau penghakiman dari orang lain.
Tulisan jenis expressive writing memungkinkan golongan lansia untuk mengekspresikan perasaan dan bisa dijadikan sebagai alternatif metode psikoterapi bagi jiwa.
2. Menjaga Fungsi Otak
Menulis melibatkan kerjasama beberapa bagian otak yang melibatkan visualisasi, ucapan, memori dan pembelajaran. Bagian-bagian tersebut akan diaktifkan dan saling berkoordinasi melalui aktivitas menulis.
Aktifnya bagian-bagian ini akan membantu menjaga koneksi saraf yang ada di otak. Hal ini akan membantu para lansia untuk memecahkan masalah dengan efektif. Salah satu jenis tulisan yang disarankan untuk menjaga fungsi otak adalah menulis jurnal.
3. Mewariskan Cara Pandang dan Perspektif Kepada Keturunan
Menulis autobiografi atau memoar yang berisi tentang pengalaman hidup para lansia, sama dengan mewariskan cara pandang dan perspektif kepada keturunan mereka. Ini juga salah satu manfaat menulis bagi lansia yang penting.
Tulisan jenis ini memiliki manfaat melestarikan sejarah keluarga, membantu kenangan para lansia untuk tetap hidup dan memberi kesempatan bagi penulis untuk merenungkan kehidupan mereka.
4. Meningkatkan Ketangkasan dan Kelincahan Tangan
Tulisan yang dimaksud dalam hal ini adalah tulisan tangan. Menulis dengan tangan berpeluang melatih kelincahan atau ketangkasan tangan. Suatu artikel menunjukkan bahwa ada perbedaan fungsi tangan antara lansia yang sehat dengan penderita alzheimer.
Terdapat keterkaitan antara kelincahan atau ketangkasan jari dengan penurunan fungsi kognitif bagi penderita alzheimer. Dapat dikatakan menulis tangan dapat mencegah penyakit alzheimer.
5.Membangun Persahabatan Baru
Lansia biasanya memiliki circle persahabatan yang cukup terbatas, kebanyakan karena terputus dari lingkungan kerjanya. Aktivitas menulis dapat membentuk persahabatan baru bagi para lansia, dengan cara bergabung komunitas atau mengikuti seminar menulis.
Tips Mengajak Lansia untuk Menulis
Pada awalnya mungkin akan kesulitan mengajak para lansia untuk menulis. Walaupun begitu ada beberapa strategi yang dapat kita coba untuk mengajak mereka untuk mulai aktif menulis. Simak nih tipsnya!
1. Bentuk Komunitas Menulis
Komunitas ini akan menyatukan para lansia yang memiliki minat sama yaitu menulis. Terbentuknya komunitas ini diharapkan akan memberi ruang dan semangat bagi para lansia berkarya.
2. Dimulai dengan Jurnal
Ajak para lansia untuk berlatih menulis jurnal. Menulis jurnal bukanlah hal yang susah dan berpikir berat. Ajak mereka menulis jurnal pribadi tentang pengalaman dan pikiran mereka.
3. Ajak Diskusi dan Berbagi Tulisan
Terkadang para lansia akan lebih tertarik dengan sesuatu saat mereka diajak untuk aktif melakukannya. Aktif mengajak mereka berdiskusi dan berbagi tulisan secara tidak langsung akan memberikan energi mereka untuk menulis.
Masih bingung mencarikan aktivitas bagi orang tua kita yang sudah masuk kategori lansia? Ajak mereka menulis bersama, selain memberikan manfaat bagi mereka sendiri, kegiatan ini akan mendekatkan hubungan kita dengan orang tua. Selain itu, jangan lupa ajak mereka untuk rutin membaca dan temukan segudang manfaat membaca untuk lansia!
Referensi:
brandonwilde.com/blog/journaling-benefits-for-seniors/
pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11191504/
12oaks.net/poetry-for-senior-citizens/
pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11191504/
50plusblogging.com/writing-strategies-for-older-adults/
Budiyono NR, Sudiro S, Wibowo AP. The Effectiveness Of Expressive Writing And Social Media As Emotional Release. International Journal of Business, Humanities, Education and Social Sciences (IJBHES). 2020 Jun 30;2(1):30–5.
Fuentes AMM, Kahn JH, Lannin DG. Emotional disclosure and emotion change during an expressive-writing task: Do pronouns matter? Current Psychology. 2021 Apr 7;40(4):1672–9.
Budury S, dkk. Edukasi Kesehatan Jiwa dan Menulis Ekspresif pada Lansia di Malaysia. Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Indonesia. Centre for Nursing Studies, Faculty of Health Sciences, Universiti Teknologi MARA, UiTM Selangor. 2023.
Penulis Swastiti. Saya seseorang yang menyukai membaca, menulis dan traveling. Saya dapat ditemui di akun IG : @swastiti_123
