Content Writing

Kenalan Sama Teknik Storytelling, Biar Artikelmu Nggak Garing!

Udah nulis artikel panjang, risetnya mendalam, tapi tetap aja yang baca cuma sedikit atau kebanyakan pembaca gak baca artikelmu sampai akhir. Pernah ngalamin hal ini juga? Kira-kira apa yang kurang tepat dari artikel ini ya? 🤔

Bisa jadi bukan karena isinya yang jelek, tapi cara penyampaiannya yang terlalu datar dan monoton. Ya, kita harus sadar kalau informasi aja nggak cukup! Kita juga butuh cara penyampaian yang bikin pembaca betah.

Nah, di sinilah teknik storytelling dalam penulisan artikel berperan penting. Bukan cuma buat bikin tulisan lebih seru, tapi juga biar pembaca betah, paham, dan merasa terhubung.

Apalagi kalau kamu ingin jadi content writer atau blogger, storytelling itu kayak bumbu wajib yang nggak boleh dilewatkan! ✨

Apa Itu Teknik Storytelling?

Teknik storytelling dalam penulisan artikel adalah cara menyampaikan informasi dengan membalutnya dalam bentuk cerita.

Teknik ini memang dikenal untuk menulis cerita fiksi maupun non fiksi dalam cerpen atau novel. Menariknya, kita juga bisa pakai teknik storytelling dalam penulisan artikel!

Di mana letak perbedaannya? Singkatnya, kamu bisa mulai nulis artikel dengan menceritakan pengalaman pribadi, studi kasus, atau analogi yang dekat dengan keseharian pembaca.

Contohnya begini:

Daripada nulis, “Menulis itu butuh konsistensi.” Coba ganti dengan, “Dulu aku mikir, nulis tiap hari itu mustahil. Tapi sejak coba nulis 10 menit tiap pagi sambil ngopi, ternyata lama-lama jadi kebiasaan.”

Lebih enak dibaca, bukan? 😉

Apa Bedanya Artikel Biasa dan Artikel yang Pakai Storytelling?

Artikel biasa: langsung to the point, informatif, tapi kadang hambar.

Artikel dengan storytelling: punya nyawa. Ada kisah, emosi, dan pesan yang lebih mudah nyantol di kepala pembaca.

Kalau kamu bisa gabungin fakta dan cerita, hasilnya jadi artikel yang kuat secara isi dan menarik secara gaya bahasa. Pembaca jadi betah baca dan lebih paham apa yang kamu tulis, deh!

Kenapa Storytelling Penting dalam Penulisan Artikel?

Pembaca itu manusia dan manusia suka cerita. Melalui teknik storytelling, tulisanmu jadi lebih:

  • Mudah dipahami: karena kamu pakai contoh nyata.
  • Emosional: bikin pembaca merasa, “Wah, aku juga kayak gitu!”
  • Berkarakter: beda dari artikel lain yang cuma copy-paste teori.

Google juga makin suka artikel yang punya engagement tinggi. Kalau orang betah baca tulisanmu sampai akhir, itu sinyal positif ke mesin pencari.

Selain itu, menulis dengan gaya storytelling juga bisa menguatkan prinsip EEAT dalam penulisan artikel, lho! Nah, ini juga bisa membuat Google bahkan AI lebih tertarik dengan artikelmu! 🤩

Bahkan menurut data dari HubSpot, konten yang punya narasi dan storytelling cenderung punya time on page dan engagement lebih tinggi dibanding artikel yang cuma menyajikan data mentah.

Makanya, teknik storytelling dalam penulisan artikel itu penting banget buat kamu kuasai.

Manfaat Teknik Storytelling dalam Artikel

Selain bikin pembaca lebih nyaman, storytelling juga bisa bantu kamu:

  • Bangun koneksi personal dengan pembaca
  • Tunjukkan keahlian dan pengalaman secara alami
  • Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pembaca
  • Bikin kontenmu lebih diingat (dan dibagikan!)

Jadi, kalau kamu ingin tulisanmu berkesan dan nggak dilupakan begitu aja, mulai sekarang rajin-rajin latih teknik ini ya!

Sekarang kamu tahu apa itu teknik storytelling dan pentingnya pakai teknik ini ketika menulis artikel. Selanjutnya, kamu tinggal belajar cara pakai teknik storytelling langsung di artikel yang kamu tulis!

Kalau masih bingung caranya, kamu bisa baca dulu tips dan cara menulis artikel pakai teknik storytelling di pembahasan berikutnya, ya! 🚀

Bagaimana Cara Menggunakan Storytelling dalam Artikel?

Ini dia bagian praktisnya! Supaya nggak bingung, yuk kita bahas langkah-langkah sederhana!

1. Mulai dengan Hook yang Relatable

Kamu bisa mulai dengan pertanyaan, pengalaman pribadi, atau situasi umum yang sering dirasakan pembaca.

Contoh:

“Pernah ngerasa stuck banget waktu mau mulai nulis?” (ni bikin pembaca langsung merasa nyambung).

2. Bangun Alur Cerita

Sama kayak cerita fiksi, alur artikel dengan storytelling biasanya punya:

  • Awal: pengantar masalah
  • Tengah: perjuangan mencari solusi
  • Akhir: penemuan/pelajaran yang bisa dibagikan

3. Sisipkan Insight atau Data Penting

Storytelling bukan cuma bercerita, tapi juga mengedukasi. Jadi pastikan ada informasi bernilai di dalam ceritamu.

Contoh:

“Setelah 30 hari nulis setiap hari, aku nemuin pola bahwa pagi hari adalah waktu paling produktif buatku. Ini juga didukung riset dari [sumber].”

4. Tutup dengan Refleksi atau Ajakan

Ajak pembaca merenung atau bertindak setelah baca artikelmu.

Contoh:

“Kamu nggak perlu jadi penulis hebat dulu buat mulai bercerita. Coba aja mulai dari satu pengalaman kecil yang paling kamu inget hari ini.”

Tips Pakai Storytelling biar Nggak Kelewat Lebay

Kadang karena saking semangatnya storytelling, jadi kebanyakan drama.Nah, biar tetap seimbang, ini dia tipsnya:

  • Jujur: ceritain apa adanya
  • Relevan: pastikan cerita nyambung dengan topik utama
  • Singkat: jangan bertele-tele, cukup 2-3 paragraf
  • Ngasih nilai tambah: tetap ada insight atau pelajaran yang bisa diambil

Kapan Harus Pakai Teknik Storytelling?

Nggak semua artikel harus full cerita, tapi kamu bisa pakai storytelling di beberapa bagian ini!

  • Pembuka artikel
  • Menjelaskan konsep rumit
  • Memberi contoh
  • Menyampaikan opini

Jadi fleksibel banget, kan? 😆

Kesimpulan: Cerita Bikin Tulisanmu Lebih Bernyawa

Menulis itu bukan cuma soal menyampaikan informasi, tapi juga membangun hubungan. Nah, teknik storytelling adalah jembatan paling kuat buat itu.

Kalau kamu ingin artikelmu dibaca sampai habis, diingat pembaca, bahkan disukai Google dan AI, maka mulai biasakan pakai teknik ini.

Cerita yang jujur, ditulis dengan hati, selalu punya tempat di benak pembaca. ❤️

Referensi:

blog.hubspot.com

penerbitdeepublish.com

gramedia.com

Mega Dinda Larasati

Mega Dinda Larasati adalah seorang content writer profesional dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam content writing website maupun media sosial. Ia juga aktif sebagai advanced writer di beberapa agensi jasa penulis artikel. Kini, Mega Dinda juga membagikan tips menulis sebagai inisiator "Media Informasi Penulis" di Penapenulis.com dan Instagram @loker.penulis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *