Apa Itu Pantun? Puisi Pendek yang Dimiliki Indonesia
Indonesia, negeri kepulauan yang kaya akan keberagaman budaya dan sejarah, menyimpan harta karun sastra yang luar biasa dan memikat, seperti seperti novel, roman, cerita pendek, puisi atau syair, pantun, naskah drama, dan dongeng serta cerita rakyat.
Kali ini, saya akan mengajakmu berkenalan dengan puisi pendek atau pantun sekaligus menyelami kekayaan budaya Nusantara.
Apa Itu Pantun?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris bersajak (a-b-a-b). Setiap larik biasanya terdiri atas empat kata.
Berdasarkan kutipan tersebut, pantun dapat dimaknai juga sebagai puisi pendek yang dimiliki Indonesia karena hanya terdiri dari empat baris tiap baitnya. Namun, puisi pendek ini tidak sepopuler temannya, yakni puisi panjang.
Sudah sangat jarang media menerima tulisan berupa pantun. Media yang bertebaran di dunia maya hanya menerima puisi-puisi panjang. Hal tersebut, mencerminkan bahwa penggunaan pantun atau penyair pantun kian berkurang dari zaman ke zaman.
Apa Saja Jenis-jenis Pantun?
Pantun memiliki jenis-jenis yang terdiri dari dua baris, empat baris, dan enam baris dan tulisan ini berfokus pada jenis pantun yang memiliki empat baris, yakni terdiri dari:
1. Pantun Anak-anak
Apa itu pantun anak-anak? Pantun ini berkaitan dengan masa kanak-kanan dan biasanya berisi dua hal, yakni sukacita dan duka cita.
Contoh Pantun Anak-anak:
Taman Nasional Tesso Nilo menerima pengunjung
Kubawa adik dengan buah-buahan
Tangan kecilnya memberi makanan Domang
Tawanya terdengar saat Domang menggeprek melon
2. Pantun Nasehat
Pantun yang berisi pesan moral, ajaran, dan pandangan hidup terhadap suatu hal yang disoroti. Jenis pantun inilah yang digunakan jika seseorang ingin mengajak khalayak untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama.
Contoh Pantun Nasehat:
Sebagai manusia janganlah hanya peduli terhadap manusia lain
Cobalah lihat hal lain yang lebih menorehkan perhatian rasa
Lihat kawanan satwa yang telah menjerit kesakitan
Berikan perhatian walaupun hanya dari dunia maya
3. Pantun Duka Cita
Apa itu pantun duka cita? Jenis pantun yang satu ini berisi tentang ungkapan emosional berupa kesedihan yang diakibatkan oleh musibah, keadaan, kehilangan, dan perpisahan sehingga pembaca menorehkan empati.
Contoh Pantun Duka Cita:
Ada Domang, Nisa dan kawan-kawan di TNTN
Ada Midok, Abu, dan kawan-kawan di PLG Saree
Mereka semua awalnya memiliki rumah yang aman
Namun, kian hari rumahnya digarap oleh kalangan elite
4. Pantun Agama
Apa itu pantun agama? Pantun agama adalah pantun yang berisi tentang ajaran, nilai-nilai, pedoman hidup, perintah, dan larangan yang berhubungan dengan agama.
Contoh Pantun Agama:
Gajah liar memakan rumput-rumputan
Berhenti mengunyah sebentar karena burung merpati
Imanilah kepercayaanmu menjadi pegangan
Jalan masuk kehidupan yang abadi
Jenis dan contoh pantun di atas, dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Bagaimana Cara Menulis Pantun supaya Menarik?
Pantun memang berisi kata-kata yang pendek, tetapi jika isinya tidak menarik dan membosankan akan membuat pembaca tidak tertarik untuk membaca pantun hingga akhir. Berikut cara menulis pantun supaya menarik:
1. Tentukan Tema
Sebelum menulis pantun, terlebih dahulu menentukan tema. Hal tersebut supaya isi dari pantun memiliki kesatuan dan koherensi. Artinya satu pantun hanya berisi satu hal yang dibahas dan setiap barisnya saling berhubungan.
2. Pahami Pola Sajak
Tiap bait pada pantun memiliki pola sajak, yakni a-b-a-b. Setiap baris pada bait pastikan telah memiliki rima yang sama. Contohnya, jika baris pertama akhiran -an, baris kedua akhiran -in, maka pada baris ketiga harus berakhiran -an dan baris keempat harus berakhiran -in.
Hal ini dapat membuat penulisan pantun lebih menarik dan tertata dan membuat pantun terdengar indah saat dibacakan atau disuarakan.
3. Gunakan Diksi Indah atau Kiasan
Penggunaan diksi yang indah atau kiasan dapat mempermanis pantun. Selain itu, dapat juga memperhalus makna yang tersurat. Namun, penggunaannya jangan semua pada isi pantun sebab dapat mempersulit dalam memahami pantun.
4. Gunakan Bahasa yang Sederhana
Di samping ada kata kiasan, gunakanlah bahasa sederhana. Gunakan lebih banyak kata sederhana agar mudah memahami isi pantun.
Pantun, puisi pendek khas Indonesia dengan struktur empat baris bersajak a-b-a-b, merupakan warisan budaya yang kaya makna dan fleksibel. Dari jenis anak-anak hingga agama, pantun mampu menyampaikan sukacita, nasehat, dukacita, dan nilai-nilai hidup melalui kata-kata sederhana.
Meski popularitasnya menurun di era digital, menulis pantun yang menarik dengan tema koheren, pola sajak tepat, diksi indah, dan bahasa sederhana. Mari mempopulerkan pantun seperti puisi panjang agar pantun tidak terlupakan dari ragam sastra Indonesia.
Referensi:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
akupintar.id/belajar/-/online/materi/modul/umum/bahasa-indonesia/karya-sastra/jenis-jenis-karya-sastra/417834
www.detik.com/edu/detikpedia/d-6252526/mengenal-jenis-jenis-pantun-lengkap-dengan-contohnya
Penulis
Cindy May Siagian, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jambi, angkatan 25. Gemar menulis fiksi dan nonfiksi. Beberapa karya tulis telah dimuat di laman redaksi. Dapat ditemui melalui Instagram @la_bel2e
