COC sebagai Sarana Pengembangan Karakter dan Literasi Emosional
Pada Minggu malam yang merupakan waktu luang saya, rasanya ingin menonton sesuatu yang berbeda dan memang saya sudah nanti-nantikan sebelum ini. Saya teringat bahwa hari itu merupakan tayangan perdana COC (Clash of Champions) Season 2.
Kemudian saya pun membuka laptop tanpa ekspektasi apapun, hingga saya terkejut dengan apa yang saya lihat.
Saya sedang menyaksikan bagaimana kompetisi biasa menjadi ruang untuk belajar dan bukan sekedar itu, ia menjadi tempat untuk bertumbuhnya karakter, emosi bahkan menumbuhkan minat untuk membaca dengan cara yang berbeda.
Para Peserta yang Berada di Bawah Tekanan
Bukan sekadar lomba cerdas cermat biasa. Lewat layar, saya bisa melihat banyak hal yang lebih dalam daripada itu. Terlihat seorang peserta semangat di awal walaupun ia mulai tertinggal skor-nya, tetapi ia tetap berusaha tenang dan mencoba mengejar perlahan.
Pada momen itu saya belajar mengenai resiliensi kemampuan untuk tetap bertahan dan bangkit. Banyak peserta yang grogi tetapi menjawab dengan percaya diri. Saya berpikir bahwa itu bukan sekedar keberanian, tetapi keberanian mental yang juga perlu diolah.
Saya menyadari karakter yang mereka miliki ini bukan hal yang dibangun hanya semalam. Mereka belajar dari kebiasan kecil seperti disiplin belajar, membaca dengan konsisten terbiasa mengelola waktu dan emosi hal-hal literasi yang selama ini kita anggap remeh.
Literasi Emosional yang Tampak Nyata
Saya merasa tegang setiap kali melihat mereka, seakan saya juga diharuskan untuk menjawab soal-soal tersebut. Saya menyadari betapa kuatnya peran literasi emosional di kompetisi ini.
Bukan sekedar siapa yang paling tahu jawabannya, tetapi siapa yang bisa mengelola rasa takut, rasa cemas bahkan gugup di tengah tekanan saat disorot oleh kamera.
Saya belajar satu hal terpenting, yaitu memahami dan mengelola emosi. Itu adalah bagian penting dari proses belajar dan ini juga bisa bagian dari literasi. Jadi bukan hanya bisa membaca narasi tapi bisa membaca dan memahami diri sendiri.
COC dan Dunia Literasi (Bukan Sekedar Buku Tetapi Proses)
Itulah yang menjadi motivasi saya untuk membaca dan mulai belajar kembali. Ini Serius. Saya melihat peserta-peserta itu bukan hanya pintar secara natural atau karena genetik.
Mereka pasti membaca banyak karya tulis, memahami konsep, menyerap informasi dari buku dan sumber belajar lain. Itu membuat saya berpikir, kalau mereka bisa kenapa saya tidak coba juga ya?
COC bukan hanya ajang lomba, melainkan pemicu minat untuk membaca. Kompetisi ini membuktikan bahwa literasi bukan hanya soal duduk diam dengan buku, tetapi berpikir kritis, mampu memecahkan masalah dan menghadapi tantangan nyata.
Saya sudah mempunyai hobi membaca dan menulis sejak SMP, tetapi tidak saya tekuni setelah itu. Semenjak saya mengikuti series COC, rasanya saya ingin menekuni lagi dan membaca.
Bukan sebagai beban, tetapi saya menyadari membaca adalah jembatan untuk menjadi lebih siap bahkan bukan hanya untuk lomba namun tetap buat hidup.
Menonton dan Ikut Bertumbuh
Saya mengikuti acara tersebut lebih jauh lagi, saya melihat dari beberapa episode itu saya merasa jadi versi lain dari diri saya yang sebelumnya lebih termotivasi, lebih memahami pentingnya karakter dan menyadari kalau literasi itu tidak kaku dan dunia literasi itu senantiasa hidup.
Kalau kamu juga nonton COC, coba kamu perhatikan apa yang bisa kamu pelajari dari proses mereka dan bukannya siapa yang menang.
Maka mungkin kamu akan menemukan versi terbaik dari dirimu yang terpantik hanya dari satu tontonan dan kalau setelah ini kamu buka buku, baca artikel atau sekedar nulis catatan harian.
Selamat! Hehehe kamu baru saja membuktikan bahwa literasi bisa dimulai dari layar kecil dari rumah dan hati yang mau belajar.
Referensi:
ojs.unpkediri.ac.id/index.php/PPM/article/download/23562/4097/54390
ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/article/view/54077
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/81825/1/Friska%20Febriana_1120018300111%20Watermark.pdf
mediadosen.id/peran-dosen-dalam-mendorong-literasi-digital-dan-kecerdasan-emosional-mahasiswa/
Penulis
Saya mempunyai hobby menulis dan juga membaca novel. Saat ini saya sedang menempuh perkuliahan di jurusan Management.
Akun IG: @jessikaotniel