Eskapisme dan Penyembuhan Diri Seorang Penulis dari Lirik Lagu ‘Fictional’ Karya Khole Rose
Khole Rose penyanyi asal Amerika Serikat sukses mempopulerkan lagu yang berjudul ‘Fictional’ dari tahun 2023 sampai saat ini. Seminggu ini, saya kerap kali mengulang-ulang menayangkan lagu tersebut.
Keselarasan Antara Lirik Lagu dengan Pengalaman
Ada rasa keselarasan arti dari lirik lagu dengan apa yang saya alami. Terlebih lagi saya seorang penulis fiksi yang menciptakan tokoh karakter pria yang begitu sempurna. Kesempurnaan yang hanya ada dalam cerita fiksi.
Saya sangat menyukai setiap lirik lagu, intonasi, permainan kata yang langsung mengenai pada hati, dan membangkitkan imajinasi yang dapat menghibur diri melalui arti dari lagu.
Eskapisme Adalah Penyembuhan Diri dari Perasaan yang Hancur
“Aku jatuh cinta dengan laki-laki yang kulihat di layar TV. Laki-laki yang ada di buku-buku yang sesempurna mungkin. Aku menghabiskan seluruh waktuku membayangkan seperti apa jadinya jika mereka ada.”
Penggalan lirik menggambarkan bahwa jatuh cinta terhadap hal yang tidak benar-benar ada dapat menyembuhkan perasaan hancur. Perasaan yang didapatkan dari orang di dunia nyata. Penyembuhannya melalui imajinasi atau eskapisme. Saya beralih pada dunia khayalan yang dapat menyembuhkan diri.
Apa itu eskapisme? Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eskapisme adalah suatu kehendak atau kecenderungan menghindar dari kenyataan dengan mencari hiburan dan ketenteraman di dalam khayal atau situasi rekaan.
Diperjelas dengan lirik yang lainnya, yaitu “Orang tuaku bilang aku harus mencari laki-laki di kehidupan nyata. Namun, aku terus dikecewakan, baik itu pria nakal maupun baik. Aku lelah memberi lebih dari yang kuterima. Jadi, aku akan tetap berpegang pada laki-laki yang tidak mengenalku.”
Nah, sangat jelas sekali bahwa mencintai pria fiksi bentuk pelarian dari kenyataan yang ada sebagai ruang untuk menyembuhkan diri dengan memainkan imajinasi agar merasa dicintai.
Eskapisme saya rasakan karena tidak terima dengan sebuah tindakan nyata, sehingga saya mencoba menciptakan dunia yang sesuai dengan keinginan saya melalui imajinasi. Semakin tinggi imajinasi yang saya lakukan, maka semakin saya bahagia mengalami apa yang ada di pikiran.
Lagu ‘Fictional’ Menyadarkan Bahwa Kesempurnaan Tidak Ada di Dunia
Seperti yang saya ungkapkan bahwa saya penulis fiksi, saya menghadirkan laki-laki yang sempurna dan melalui hal ini pula dapat menyembuhkan diri dari perasaan yang hancur.
Setelah menciptakan laki-laki sempurna dan memang tidak nyata perlahan-lahan akan mengobati perasaan serta menyadari bahwa dunia ini tidak ada kesempurnaan. Ada celah yang selalu menyakiti. Seperti kata Khole Rose, “Aku lelah memberi lebih dari yang kuterima” dari laki-laki yang benar adanya.
Lagu ‘Fictional’ Mengajarkan Bahwa Diri Sendiri yang Dapat Menyembuhkan Diri
Mencintai laki-laki fiksi yang dapat menyembuhkan diri melalui gambaran manis melalui imajinasi merupakan penyembuh perasaan dan mengajarkan tiada kesempurnaan di dunia.
Untuk menyembuhkan luka itu, beralih pada dunia khayalan yang lebih baik dan tidak akan ada kesakitan.
Hal yang saya sadari dari lagu ‘Fictional’, yakni diri sendiri yang menjadi obat dari luka yang diberikan orang lain dan tidak tetap bertahan pada luka. Selain itu, kebahagiaan akan menutupi luka itu sehingga akan benar-benar sembuh dan ketika nanti telah benar-benar tertutupi jangan jatuh pada luka yang sama.
Referensi:
kbbi.web.id/eskapisme
Khole Rose ‘Fictional’
Penulis
Cindy May Siagian, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jambi, angkatan 25. Gemar
menulis fiksi dan nonfiksi. Beberapa karya tulis telah dimuat di laman redaksi. Dapat ditemui
melalui Instagram @la_bel2e
