Buku Fiksi

Sebuah Antrean dan Juga Izin Ibu: Resensi Buku Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku

Yoma tak juga dapat izin menikah dengan Berlian, kekasih hatinya. Bukan masalah cocok atau tidak. Orang tua Yoma suka-suka saja dengan pilihan anaknya. Begitu pula orang tua Berlian, suka juga dengan Yoma. Masalahnya bukan lagi restu. Namun, antrean. Menunggu kakak perempuan Yoma belum juga menikah!

Persoalan antrean, nyatanya masih menjadi hal penting yang masuk dalam pertimbangan keluarga untuk memutuskan berlangsungnya sebuah pernikahan. Banyak kalangan muda di zaman ini menganggapnya sesuatu yang kuno, kaku dan tidak rasional. Jodoh mesti diperjuangkan. Mungkin saja tidak ada kesempatan kedua.

Seperti Apa Isinya?

Istilah antrean pun turut menghantui Yoma, tokoh dalam cerita yang digambarkan mengalami kesedihan bertubi-tubi. Yoma meratapi nasibnya. Sebab antrean, pupus sudah harapan Yoma untuk bisa menikah dengan Berlian. Penantian panjang Berlian agar dipinang Yoma tak kunjung ada kejelasan.

Berlian pun menikah bersama pria lain. Logis memang. Sebagai perempuan, umur Berlian telah lebih dari batas ideal menikah. Tentu saja ini versi pendapat pada umumnya di masyarakat. Jelas berat untuk ditentang.

Yoma mengalami masa-masa suram. Berusaha tetap tegar. Ternyata, ia adalah orang yang tidak egois. Meski dirinya mengalami tekanan mental yang begitu berat, Yoma tetap siap sedia menemani kakak perempuannya agar menemukan jodoh.

Berkali-kali Yoma mengenalkan kakaknya pada pria yang cukup layak menjadi calon suami. Berkali-kali itu pula Yoma ditempa kesabarannya. Kakaknya terlalu pemilih. Maaf, bisa juga memang belum jodohnya. Yoma tidak putus asa. Ketulusannya sebagai adik patut diteladani. Ini terbukti dari semangat Yoma yang tak padam walaupun Berlian telah resmi menikah dengan pria lain.

Sebelum ditinggal Berlian, mungkin di balik usaha Yoma mencarikan jodoh kakaknya merupakan modus; Kakaknya bertemu pria yang cocok, lalu menikah. Selanjutnya, tentu Yoma dan Berlian juga bisa segera menikah karena antreannya telah tiba. Sungguh, anggapan yang sangat tidak berempati! Yoma adalah Yoma, adik laki-laki yang mampu mengajak kakak perempuannya kembali tertawa, meski berulang kali patah hati.

Apa yang Paling Menarik?

Secuil kisah Yoma menjadi salah satu cerita yang dirangkai apik oleh J.S. Khairen dalam buku kumpulan cerita pendek ini. Penulis novel best seller Dompet Ayah Sepatu Ibu. Peraih penghargaan bergengsi Writer of The Year dari IKAPI Award 2024. Pria berdarah Minang ini juga mendapat penghargaan Book of The Year 2024 dari Islamic Book Fair.

Ada dua puluh delapan cerita di buku -yang kalau membaca judulnya sampai mengernyitkan dahi- Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku. Bermacam tema dihadirkan dengan teknik dan bentuk bercerita yang berbeda-beda. Menariknya lagi, pembaca akan disuguhi banyak kejutan pada beberapa cerita, misal Antrean, Izin Ibu, Pancingan dan cerita berjudul Kue. Seperti apa kejutannya? Mari langsung baca bukunya dan beri komentar di Media Sosial penulis.

Identitas Buku

Judul: Hal yang Tak Kau Bawa Pergi Saat Meninggalkanku

Penulis: Jombang Santani Khairen

Penerbit: PT Gramedia Widiasarana

Tahun Terbit: Cetakan pertama, Januari 2025

Tebal Halaman: 270 hlm.

ISBN: 978-602-05-3133-5

Penulis

Muhamad Taufik, lahir di Denpasar Bali. Petani dan penikmat buku. Kini, tinggal di Bantul DI. Yogyakarta.

Kawan Pena Penulis

Tempat bagi para penulis pemula maupun berpengalaman belajar bersama dan meningkatkan kemampuan menulis. Yuk, kita belajar menulis bersama dan berbagi inspirasi melalui kata!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *